Liputan6.com, Jakarta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengingatkan satuan polisi pamong praja (Satpol PP) tidak bertindak berlebihan dan eksesif saat mengamankan penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020. Dia menilai tindakan yang berlebihan justru akan berdampak buruk.
"Jangan nanti terbalik, bertindak berlebihan, main pukul dan akhirnya konflik," kata Tito dalam konferensi pers di Youtube Kemendagri RI, Jumat (4/9/2020).
Advertisement
Dia meminta Satpol PP bertindak tegas namun tetap proporsional dan berdasarkan aturan yang ada dalam mengawal jalannya Pilkada 2020. Artinya, tindakan yang diambil sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.
"Tapi jangan juga tidak bertindak atau tidak melakukan tindakan yang proporsional. Sudah jelas-jelas misalnya, beramai-ramai ngumpul tanpa masker dan lain-lain kita diamkan saja," ucap Tito.
Dia menjelaskan bahwa Pilkada 2020 kali ini digelar berbeda sebab di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Sehingga, setiap tahapan pelaksanaan Pilkada harus mematuhi serta mengikuti protokol kesehatan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Disesuaikan dengan Situasi Sosial
Untuk itu, Tito mengatakan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pilkada 2020 harus disesuaikan dengan situasi sosial dan budaya masing-masing daerah. Sebab, karakteristik masyarakat di setiap daerah berbeda-beda.
"Ada daerah perlu tindakan tegas dan agak keras. Ada daerah-daerah yang bisa memanfaatkan dengan dengan tokoh-tokoh masyarakat, tokoh adat setempat supaya mereka patuh pada protokol-protokol" ujar Tito.
Advertisement