11 Paten Motor Diajukan BMW Motorrad, Ini Bocorannya

BMW Motorrad dilaporkan mendaftarkan paten sepeda motor. Tidak tanggung-tanggung, 11 paten didaftarkan ke Kantor Paten dan Merek Dagang Jerman (DPMA).

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Sep 2020, 12:04 WIB
BMW Motorrad

 

Liputan6.com, Jakarta - BMW Motorrad dilaporkan mendaftarkan paten sepeda motor. Tidak tanggung-tanggung, 11 paten didaftarkan ke Kantor Paten dan Merek Dagang Jerman (DPMA). Kabarnya, seluruh paten yang diajukan berkaitan dengan kendaraan listrik.

Hal paling menarik, setidaknya sembilan dari karya yang diusulkan mengandung kata atau tagging, terkait dengan DC. Itu menyiratkan bahwa The Bavarian kemungkinan sedang mengerjakan versi produksi dari konsep Vision DC Roadster yang dipamerkan tahun lalu.

Mempertimbangkan fakta bahwa ada sembilan pengajuan merek dagang dengan aksara DC, ada kemungkinan melahirkan jenis gaya atau varian berbeda, namun dengan platform dasar sama.

Meski tidak ada penyebutan khusus tentang motor listrik, nyatanya nama tersebut telah populer karena konsep Vision DC Roadster. Dan tidak diragukan lagi produk itu ditujukan untuk kendaraan bertenaga baterai.

Boleh jadi kesembilan yang didaftarkan yakni varian dari DC 01 hingga ke DC 09, dengan masing-masing model. Seperti road, street, touring, roadster, dan sebagainya. Tentu dengan ukuran baterai dan powertrain tak sama, menawarkan jangkauan dan kinerja berbeda pula.

Kemungkinan lain, nama DC bisa menjadi tag BMW dari semua sepeda motor listrik yang mereka produksi. Di lain sisi, mereka juga tengah memastikan bahwa model masa depan tidak menghadapi masalah merek dagang apapun atau dengan siapapun.

Seperti yang kita tahu, Vision DC Roadster dan prototipe E-Power Roadster telah mengindikasikan BMW memiliki kemauan dan teknologi untuk membuat langkah jauh lebih besar ke pasar sepeda listrik.

Vision DC Roadster merupakan motor listrik berdesain radikal di seluruh bagian. Ia diklaim sebagai masa depan motor BMW bergaya emosional. Rangkanya menggendong baterai yang dipasangkan vertikal.

Bertujuan sebagai pendinginan, terlihat lebih menonjol dan ventilator terintegrasi. Seperti mesin boxer BMW R 32 hasil pengembangan oleh Max Friz pada 1923.

Motor listrik berbentuk silinder diposisikan di bawah baterai dan terhubung langsung ke poros universal. Saat mulai melaju, kipas pendingin ikut bergerak secara gradual. Sementara itu, seluruh tenaganya ditransfer langsung ke roda belakang dengan gardan. Khas BMW, tanpa menggunakan rantai.

Komposisi tubuh DC didominasi komponen kualitas tinggi. Dari mulai bingkai alumunium ringan, serat karbon dan beberapa bahan lain dengan kualitas tinggi. Praktis, selain bobot tereduksi, konstruksinya juga kuat.

 


Gambaran

Untuk meredam dan meningkatkan pengendalian, BMW menanamkan garpu duolever di depan. Suspensi ini unik, dua besi pipih di depan sangat rigid tanpa adanya per. Shock-nya terpasang vertikal di atas dekat dengan stang. Lalu di belakang, suspensi tunggal benar-benar diletakkan tepat di balik jok.

Bodinya sendiri dipahat tajam. Dari samping semuanya nampak menyiku. Tak dibiarkan ada satupun garis melengkung. Bagian semestinya digunakan tangki, diganti dengan tulang rangka yang juga dibuat tegas.

Di depan, sangat minimalis. Hanya ada headlight dengan efek mengambang. Berbentuk U-shape dengan barisan LED. Lantas buritannya berakhir dengan dramatis, atas penggunaan stoplamp futuristik. Motor ini ditawarkan dengan format single seat dan posisi merunduk. Sementara stangnya lurus tak berliku.

Sedang dokumen lainnya mengacu pada 'CE 02' dan 'CE 04', menurut laporan terbaru dari Eropa. Seri CE dapat menjadi merek dagang untuk lini model berikutnya di bawah nama Evolusi C, dan dapat menyertakan skuter listrik juga.

Paten terbaru juga mengungkapkan desain skuter tertutup, dan bisa menjadi salah satu kendaraan roda dua listrik masa depan yang dapat digabungkan di bawah seri CE. Gambar paten unit ini pernah tersebar awal Agustus lalu.

Pihak pabrikan merancang kendaraan itu demi memberikan kenyamanan dan keamanan pengendaranya. Atap dapat dilepas dengan mudah hanya dengan mencopot beberapa baut.

Tak hanya atap yang bisa dilepas, inovasi diterapkan benar-benar canggih. Semacam sabuk pengaman, kantung udara (airbag) dan crumple zone yang biasa kita temukan di sebuah mobil.

Gambar-gambar dipatenkan itu, memperlihatkan kalau produsen otomotif Jerman cukup serius untuk membuat perlindungan ekstra bagi pengendaranya. Selain itu, pengemudi juga dibuat nyaman seperti saat mengendarai kendaraan roda empat.

 


Gunakan Material Karbon

Karena bobot adalah musuh setiap motor, maka BMW memberikan solusi dengan menggunakan material serat karbon. Besar kemungkinan atapnya terbuat dari itu, sedangkan sasis pakai platform aluminium, termasuk penampung baterai.

Bahan yang dikenal ringan itu memberikan kekuatan luar biasa, dan dirancang dengan elemen lentur. Memungkinkan untuk menyerap benturan tanpa mengantar gaya langsung ke pengendara. Selain itu mudah diperbaiki usai terjadi kecelakaan.

Airbag yang dipasang di panel samping dapat mengembang sesaat terjadi kecelakaan. Menciptakan bagian empuk di setiap sisi pengendara mulai dari pinggul sampai ke pundak dan memanjang ke depan. Sementara lengan terjaga di dalam sel pengaman selama penggunaan sabuk pengaman terpasang dengan benar.

Selanjutnya ada crumple zone di tiap sisi. Ada empat bagian yang dirancang untuk dikorbankan jika terjadi tabrakan. Ini menyerap lebih banyak energi, memungkinkan atap turun beberapa inci jika terjadi benturan dari atas.

Ketika bagian bawah yang terkena benturan, pemilik tidak perlu khawatir karena relatif mudah untuk menggantinya. Meski demikian, belum ada kabar resmi dari BMW Motorrad tentang rencana roda dua listriknya.

Tetapi dengan meningkatnya minat dan evolusi powertrain listrik, tidak sulit untuk mengharapkan BMW menjadi yang terdepan dalam program produk listrik yang sepenuhnya baru.

Sumber: Oto.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya