Selamat Pagi Flora Fauna Langka Hutan Sungai Kerapu

Objek wisata alam Bukit Lawang di Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut), merupakan salah satu objek wisata favorit dan selalu ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah hingga mancanegara.

oleh Reza Efendi diperbarui 07 Sep 2020, 06:00 WIB
Keindahan alam aliran Sungai Bahorok serta keunikan flora dan fauna yang ada di kawasan TNGL merupakan atraksi andalan objek wisata Bukit Lawang.

Liputan6.com, Langkat Objek wisata alam Bukit Lawang di Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut), merupakan salah satu objek wisata favorit dan selalu ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah hingga mancanegara.

Keindahan alam aliran Sungai Bahorok serta keunikan flora dan fauna langka yang ada di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) merupakan atraksi andalan objek wisata Bukit Lawang.

Selain menikmati kesegaran aliran Sungai Bahorok, di tempat ini wisatawan juga dapat menyaksikan keberadaan satwa langka seperti orang utan sumatera, berbagai jenis primata, dan beragam jenis hewan lainnya.

Tidak hanya itu, juga terdapat berbagai jenis tumbuhan endemik Pulau Sumatera seperti bunga raflesia dan bunga bangkai Amorphophallus titanum yang tumbuh di sekitar hutan TNGL.

Seiring berjalannya waktu, objek dan atraksi wisata di kawasan wisata Bukit Lawang dan sekitarnya terus berkembang dengan munculnya spot baru yang tidak kalah menarik.

 

Saksikan juga video pilihan berikut:


Spot Baru

Sungai Kerapu memiliki keindahan alam yang tak kalah menarik dengan spot utama wisata Bukit Lawang yang telah dahulu mendunia.

Salah satu spot baru yang memiliki potensi dikunjungi wisatawan adalah kawasan hutan aliran Sungai Kerapu yang terletak di Dusun Tualang Gepang, Desa Sampe Raya. Kawasan ini juga masih merupakan bagian hutan TNGL.

Sungai Kerapu memiliki keindahan alam yang tak kalah menarik dengan spot utama wisata Bukit Lawang yang telah dahulu mendunia. Di area sekitar Sungai Kerapu ini wisatawan dapat menikmati keindahan alam dengan melakukan tracking menyusuri hutan dan alur sungai.

Pada sungai ini terdapat air terjun yang mengalirkan air dari celah batu besar yang membentuk goa dengan dinding batu besar. Di sekitar jalur tracking juga terdapat lokasi tempat bunga raflesia yang tumbuh sepanjang tahun dan akan mekar dalam waktu tertentu, terutama musim hujan.

Seorang Dosen Pariwisata Universitas Sumatera Utara (USU), Gustanto menilai, hal tersebut merupakan sebuah kekayaan alam yang memiliki potensi untuk dikembangkan dan dikelola dengan serius, agar ke depan menjadi atraksi baru wisata Bukit Lawang.

"Area hutan Sungai Kerapu memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi objek wisata baru, dan bisa menjadi alternatif bagi wisatawan yang datang ke Bukit Lawang. Karena lokasinya berada tidak jauh dari spot utama Bukit Lawang," kata Gustanto, Sabtu (5/9/2020).


Pendapatan Ekonomi

hHutan Sungai Kerapu sebelumnya memang telah sering dikunjungi oleh wisatawan mancanegara sebagai salah satu lokasi tracking.

Pengembangan dan pengelolaan yang dilakukan tentu akan memperkaya jumlah spot atraksi wisata di Bukit Lawang, juga memberikan peluang usaha serta lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat setempat. Kemudian akan mendatangkan pendapatan ekonomi bagi masyarakat maupun pemerintah.

"Pengelolaanya harus berdasarkan prinsip-prinsip yang berlandaskan sosial masyarakat serta mempertimbangkan aspek kelestarian lingkungan," sebut Gustanto.

Menurut seorang pemandu wisata di Bukit Lawang, Tommy Hendrix, hutan Sungai Kerapu sebelumnya memang telah sering dikunjungi oleh wisatawan mancanegara sebagai salah satu lokasi tracking.

"Karena di lokasi ini sering tumbuh bunga raflesia, dan kadang juga ada orang utan liar yang dijumpai saat tracking," ungkapnya.


Waktu Tempuh

Selain dengan menggunakan kendaraan roda dua, ada juga wisatawan yang melakukan long track dari Sungai Bahorok ke Sungai Kerapu.

Untuk sampai ke lokasi ini pengunjung yang dipandu oleh tour guide menggunakan kendaraan roda dua ke Dusun Tualang Gepang. Waktu tempuh kurang lebih 20 menit dari spot utama wisata Bukit Lawang.

Selain dengan menggunakan kendaraan roda dua, ada juga wisatawan yang melakukan long track dari Sungai Bahorok ke Sungai Kerapu.

"Biasanya itu memakan waktu setengah hari sampai satu harian," Tommy menandaskan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya