Liputan6.com, Manchester - Alexis Sanchez memposting video di media sosial, Jumat (4/9/2020) lalu, yang merinci perjuangannya di Manchester United (MU). Pemain asal Chile itu pindah ke Old Trafford dari Arsenal pada 2018.
Alexis Sanchez mengungkapkan ingin mengakhiri kontraknya dengan MU setelah sesi latihan pertama dengan klub berjuluk Setan Merah itu. Pemain sayap berusia 31 itu mengaku tidak ada persatuan di MU kala itu yang membuatnya merasa gelisah.
Advertisement
"Setelah sesi latihan pertama, saya menyadari banyak hal. Saya pulang dan bertanya kepada keluarga dan manajer saya apakah saya tidak dapat memutuskan kontrak dan kembali ke Arsenal. Ada sesuatu yang tidak sesuai dengan saya, tetapi saya sudah menandatangani," kata Sanchez lewat video di akun Instagramnya.
"Bulan-bulan berlalu dan saya terus merasakan hal yang sama. Kami tak bersatu sebagai tim pada saat itu," tambahnya.
Menjelang musim 2019/20, MU meminjamkan Alexis Sanchez ke Inter Milan. Kini, ia menandatangani kontrak permanen dengan klub Italia tersebut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Potong Gaji
Selain MU, Manchester City juga tertarik mendatangkan Sanchez. Tapi, Sky Blues gagal mengamankan tanda tangannya karena masalah finansial, termasuk tuntutan gajinya.
Ray Parlour mengatakan seharusnya Sanchez rela gajinya dipangkas jika benar-benar ingin bergabung dengan Manchester City.
"Jika dia benar-benar ingin bergabung dengan Man City, mengapa dia tidak memotong gajinya dan berkata, 'Saya akan menandatangani untuk 250.000 pound seminggu'? Tentunya dia bisa hidup dengan £ 250.000 seminggu?" kata mantan pemain Arsenal itu kepada talkSPORT.
Advertisement
Parlour Mengecam
Tapi kenyataannya, tambah Parlour, Sanchez justru memilih MU karena mendapatkan gaji yang sangat besar. "Dia mendapat 560.000 pound seminggu ketika dia pergi ke Manchester United. Itu menakutkan," ucapnya pemenang Liga Inggris tiga kali bersama Arsenal itu.
"Bagaimana Anda bisa mengatakan, sebagai pemain, ketika Anda muncul di klub yang ingin Anda tinggalkan pada hari berikutnya? Itu tidak benar. Mentalitas itu seharusnya tidak ada pada pesepak bola," kecam Parlour.
Tidak Maksimal
Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer sebelumnya mengakui Sanchez gagal bermain secara maksimal saat di Setan Merah. "Kami mendoakan yang terbaik untuknya dan dia pemain top yang kami ingin lihat memainkan sepak bola terbaiknya," kata Solskjaer.
"Untuk alasan apa pun kami tidak melihat yang terbaik dari dia di sini, tapi dia profesional top dan kami mendoakan yang terbaik untuknya," pungkas Solskjaer.
Advertisement