Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati menyatakan, banjir di Kabupaten Lima Puluh Kota, terjadi setelah Sungai Harau meluap karena intensitas curah hujan tinggi.
"Berdasarkan laporan sementara, banjir terjadi di Nagari Taram, Kecamatan Harau dan Nagari Batu Payung di Kecamatan Lereh Sago Halaban," tulis Raditya, Minggu (6/9/2020).
Advertisement
Raditya menambahkan, hasil pantauan udara, titik banjir terdapat di beberapa rumah, ruas jalan dan area persawahan. Hingga saat ini Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lima Puluh Kota masih melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait.
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Minangkabau, sebagian besar wilayah Provinsi Sumatera Barat saat ini masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan petir serta angin kencang.
"Melihat situasi ini, kami meminta agar pemangku kebijakan di daerah dapat melakukan upaya mitigasi bencana dan segera mengambil tindakan yang dianggap perlu dalam kaitan pengurangan risiko bencana," Raditya menandasi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Potensi Hujan
Berikut wilayah berpotensi hujan:
1. Kepulauan Mentawai (Siberut Utara, Siberut Barat),
2. Lima Puluh Kota (Kapur IX, Gunung Mas, Bukit Barisan),
3. Padang Pariaman (Batang Anai),
4. Kabupaten Solok (Hampir merata di seluruh wilayah kecamatan),
5. Kota Solok, Padang (Koto Tangah),
6. Sijunjung (Sumpur Kudus, Koto Tujuh, Kupitan, IV Nagari, Tanjung Gadang, Sijunjung),
7. Sawahlunto, Pesisir Selatan (Koto IX Tarusan, IV Nagari Bayang, Bayang, IV Jurai),
8. Solok Selatan (Sangir Batang Hari, Sangir Balai Janggo),
9. Dharmasraya (IX Koto, Asam Jujuhan, Koto Besar, Pulau Punjung)
Wilayah dengan intensitas hujan sedang hingga lebat disertai kilat dan petir serta angin kencang:
1. Padang Pariaman (Lubuk Alung),
2. Tanah Datar, Payakumbuh,
3. Limapuluh Kota (Lareh Sago Halaban, Situjuah Limo Nagari, Luhak, Harau, Mungka).
Advertisement