Liputan6.com, Jakarta - Kita kerap kali bertanya-tanya kenapa saat tidur kerap kali ngiler atau mengeluarkan air liur. Ada yang bilang jika ngiler saat tidur tandanya telah melalui hari-hari yang melelahkan.
Baca Juga
Advertisement
Terlepas dari apapun itu, ada sejumlah langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi atau mencegah ngiler saat sedang tidur.
Ngiler kerap membuat orang yang mengalaminya malu. Untuk mengurangi kemungkinan ngiler, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan.
Seperti dikutip dari laman Healthline.com, Minggu (6/9/2020), berikut 5 cara untuk mengatasi ngiler saat tidur:
Simak video pilihan berikut:
1. Ganti Posisi Tidur
Posisi tidur sangat mempengaruhi air liur yang keluar dari dalam mulut. Oleh sebabnya, Anda disarankan untuk mengubah posisi tidur yang selama ini sudah biasa menyamping atau tengkurap.
Untuk mengatasi itu, Anda bisa mencoba posisi tidur telentang dengan menyisipkan guling atau bantal tebal di kedua sisi tubuh, sehingga tubuh Anda tida bergeser dan mudah mempertahankan posisi ini.
Posisi tubuh ini bisa menampung air liur di tenggorokan dan gaya gravitasi membantu mencegah air liur keluar merembes dari mulut.
Advertisement
2. Obati Sinus Anda
Infeksi sinus, pilek, dan alergi yang kambuh bisa membuat tidur tak nyenyak sampai mengiler karena hidung tersumbat.
Maka, minum dulu obat Anda sebelum tidur agar bisa bernapas lega selama tidur. Kebanyakan obat flu, alergi, dan pilek bisa dibeli di apotek atau toko obat tanpa harus menebus resep. Namun, jika kondisi tersebut terjadi terus-menerus, konsultasikan ke dokter.
3. Obati Gangguan Pencernaan GERD
Gastrointestinal reflex disorder (GERD) adalah gangguan pencernaan di mana isi perut Anda mengalir kembali ke esofagus dan bisa merusak lapisan tersebut.
GERD menyebabkan disfagia (kesulitan menelan) atau membuat Anda merasa seperti Anda memiliki benjolan di tenggorokan.
Perasaan ini menyebabkan air liur yang berlebihan bagi sebagian orang.
Advertisement
4. Kurangi Obat yang Menyebabkan Anda Lebih Berliur
Beberapa obat dapat membuat Anda lebih rentan untuk meneteskan air liur.
Obat antipsikotik (terutama clozapine) dan obat-obatan yang digunakan untuk mengobati Alzheimer telah terbukti menyebabkan air liur yang berlebihan. Beberapa antibiotik juga dapat menyebabkan sialorrhea.
5. Gangguan Menelan
Disfagia adalah istilah untuk setiap kondisi yang menciptakan kesulitan dalam menelan. Jika Anda meneteskan air liur berlebihan, air liur Anda mungkin menjadi gejala peringatan.
Parkinson, distrofi otot, dan bahkan beberapa penyakit yang dapat menyebabkan disfagia dan menyebabkan kesulitan menelan ludah Anda.
Advertisement