Liputan6.com, Jakarta - Menggunakan masker telah jadi bagian dari keseharian banyak orang di seantero jagat, terlebih di masa pandemi corona Covid-19. Adaptasi kebiasaan baru ini satu di antara sederet upaya untuk menekan transmisi virus corona baru.
Ada yang memakai masker kain yang kini hadir dengan beragam desain dan motif. Masker ini dapat digunakan kembali dengan mencuci bersih, dijemur hingga kering sebelum kembali digunakan. Ada pula yang menggunakan masker sekali pakai.
Dilansir dari laman AsiaOne, Minggu (6/9/2020), masker sekali pakai harus dibuang setelah digunakan. Meski masker berfungsi jadi alat pelindung dari droplet corona, masker dapat menjadi bahaya jika tidak dibuang dengan benar.
Baca Juga
Advertisement
Penelitian telah menunjukkan bahwa virus corona Covid-19 dapat bertahan selama berjam-jam di udara hingga berhari-hari di permukaan. Kemungkinan infeksi tinggi ketika permukaan ini dibiarkan terbuka dan orang menyentuhnya.
Dr Wong Chen Seong, seorang konsultan di National Centre for Infectious Diseases, berbicara kepada Today, bahwa masker yang dibuang secara tidak benar dapat menjadi masalah kesehatan potensial jika orang-orang bersentuhan dengannya. "Cara penularan virus ke orang lain dengan cara ini adalah melalui kontak yaitu, jika orang lain secara tidak sengaja menyentuh masker kotor, dan kemudian menyentuh wajah mereka sendiri," katanya.
Juga kepada Today, Dr Leong Hoe Nam, seorang ahli penyakit menular di Mount Elizabeth Novena Specialist Center, menyebut masker yang terpapar juga memiliki "risiko kecil" untuk menularkan virus melalui udara. Bahaya lain dari masker sekali pakai adalah berdampak pada lingkungan dan satwa liar.
Awal tahun ini, laporan soal masker yang dibuang tergeletak di tempat umum, membuat marah warga Singapura. Tidak hanya dianggap mengotori, hal itu juga meningkatkan risiko penularan virus dan potensi bahaya bagi satwa liar.
Perilaku ini tak hanya di antara warga Singapura. Pada Juli, British Broadcasting Corporation (BBC) melaporkan United Kingdom Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals (RSPCA) telah menemukan seekor burung camar dengan kaki terjerat dalam masker wajah.
Inspektur RSPCA Adam Jones mencatat, bahwa tali elastis telah mengencang di sekitar kaki burung camar dan persendiannya bengkak dan sakit. Hal ini tanda yang jelas bahwa masker tersebut telah ada di sana selama beberapa waktu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Cara Membuang
Lewat pemakaian masker wajah yang kini telah menjadi kewajiban, RSPCA percaya bahwa akan ada lebih banyak (masker) yang dibuang secara tidak bertanggung jawab dan hewan liar serta burung akan terjerat di tali elastis. Lalu bagaimana dapat membuang masker dengan cara aman, baik bagi manusia dan hewan?
Menurut Raffles Health, Anda harus mencuci tangan terlebih dahulu sebelum melepas masker. Saat melepas masker, berhati-hati untuk tidak menyentuh bagian depan masker yang dianggap paling banyak terkena bakteri.
Hal ini agar Anda tidak menginfeksi diri Anda dengan bakteri potensial yang berada di permukaan masker Anda. Pegang kedua tali di samping dan tarik masker ke telinga Anda dengan ibu jari dan jari. Pegang tali saja, buang masker ke tempat sampah tertutup.
Cara lain, lipat masker Anda beberapa kali, ikat dengan tali pengikat dan bungkus dengan tisu sebelum membuatnya. Hal tersebut seperti ditunjukkan oleh Dr Leong dalam siaran langsung Facebook.
World Health Organisation (WHO) juga menganjurkan agar Anda mencuci tangan dengan sabun dan air setelah membuang masker. Untuk memastikan bahwa hewan tidak terjerat tali masker wajah Anda, potong talinya sebelum dibuang dengan aman, tanpa menyentuh masker dengan tangan kosong.
Advertisement