Derita Warga Pangabatang Sikka NTT, Arungi Lautan Demi Air Bersih

Kehidupan warga Pulau Pangabatang, Kabupaten Sikka, NTT masih jauh tertinggal.

oleh Ola KedaDionisius Wilibardus diperbarui 06 Sep 2020, 23:00 WIB
Foto: Warga Pulau Pangabatang, Kabupaten Sikka, NTT mengarungi laut demi mendapat air bersih (Liputan6.com/Dion)

Liputan6.com, Kupang - Sudah 75 tahun Indonesia merdeka, namun kehidupan warga Pulau Pangabatang, Kabupaten Sikka, NTT masih jauh tertinggal. Termasuk hak-hak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik dan fasilitas pendidikan.

Warga Pulau Pangabatang masuk wilayah administrasi Desa Parumaan yang berada di wilayah Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang masih jauh dari ketertinggalan.

Kehidupan masyarakat yang serba kekurangan seperti air bersih juga penerangan listrik hingga saat ini belum terpenuhi. Warga pun harus mengeluarkan ongkos untuk mendapatkan air minum.

Untuk membeli air bersih, warga terpaksa harus mendayung sampan dari Pulau Pangabatang menuju Nanga dan Nenbura di Desa Koja Gete. Begitupun penerangan, warga masih menggunakan lampu pelita. Fasilitas pendidikan juga masih jauh dari kata ideal.

"Disini ada air tapi asin. Kami butuh air tawar untuk minum dan masak. Kalau untuk mandi dan cuci kami pakai air asin dari sumur yang ada di pulau," ungkap Jubair, warga Pangabatang kepada Liputan6.com, Jumat (4/9/2020).

Ada dua tempat dimana mereka bisa mendapatkan air tawar. Pertama, di Nanga dan Nebura di Desa Kojagete. Kedua, air itu ada di Desa Kojagete di Pulau Besar.

Untuk sampai ke Nebura, mereka harus melewati Pulau Dambila. Sementara itu, untuk sampai ke Nanga mereka harus melewati Pulau Permaan. Butuh waktu 30 sampai 45 menit mendayung dengan perahu untuk sekali perjalanan ke tempat air bersih. "Airnya kami beli, harganya Rp1000 per jerigen ukuran 10 liter," ujarnya.

Air bersih memang jadi persoalan utama warga Pangabatang yang berjumlah 84 KK. Meski demikian, baik Jubair maupun warga lain memilih bertahan di Pangabatang. "Kami sudah terbiasa seperti ini. Mau pindah kemana lagi," ungkap Jubair.

Kades Parumaan, Muhdir mengatakan, Pemdes Parumaan telah berupaya membantu warga. Tahun lalu, dengan dana desa, Pemdes menyediakan 61 profil tank untuk setiap rumah tangga. Tujuannya untuk menampung air hujan agar bisa digunakan.

"Tentu ini tidak cukup membantu terutama di musim kemarau," tandasnya.

Menurut dia, Pemdes Parumaan butuh campur tangan banyak pihak terutama Pemda Sikka untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga Pangabatang.

Perlu diketahui, Pangabatang adalah pulau pasir putih di kawasan Teluk Maumere. Pangabatang terkenal sebagai destinasi wisata yang ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya