Liputan6.com, Jakarta - Penyanyi Afgan untuk pertama kalinya membuka pintu apartemennya kepada publik. Momen ini diabadikan dalam video yang dibagikan melalui channel YouTube Boy William dalam unggahan pada Sabtu, 5 September 2020.
Saat bertemu, keduanya kompak mengenakan kemeja putih. "Thank you for opening your house for me (Terima kasih sudah membuka rumahmu untukku)," kata Boy saat memasuki apartemen Afgan.
Pelantun Terima Kasih Cinta ini menyebut, luas apartemennya 176 meter persegi dengan tiga kamar tidur. Ada beberapa perubahan yang Afgan lakukan, seperti membobol tembok yang tadinya kamar, kemudian disulap menjadi studio sekaligus ruang kerjanya.
Baca Juga
Advertisement
Ruangan tersebut dilengkapi sliding door transparan. Tepat di sebelah studio, penyanyi berusia 31 tahun ini mengisinya dengan rak tinggi berwarna hitam, tempat untuk meletakkan sederet trofi penghargaan yang Afgan terima selama berkarier di dunia musik.
Boy sempat bertanya soal penghargaan pertama yang Afgan terima. Afgan pun mengambil trofi ketika yang ia terima di ajang penghargaan musik MTV Indonesia Awards 2008 untuk kategori Most Favorite Male.
Setelah sempat berbincang terkait kecintaan Afgan dan dunia tarik suara, kedua lantas beranjak ke area dapur. Namun, tak tampak meja makan di dekatnya
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Area Dapur hingga Kamar Mandi
"Gue emang sengaja enggak mau ada meja makan, gue pakai bar aja gini bisa lebih casual gitu. Kalau mau minum-minum juga di sini, since belum berkeluarga jadi cukup gini aja," kata Afgan dalam video.
Afgan dan Boy kemudian beranjak ke lorong menuju kamar sang penyanyi. Menariknya, lorong yang berkonsep layaknya studio itu, di mana dinding lorong dipenuhi oleh potret-potret keluarga hingga saat Afgan konser.
Saat ditanya Boy mana potret ayah ibunya, Afgan pun menunjuk sebuah potret hitam putih. Orangtua Afgan tampak duduk berdampingan yang ternyata momen itu diabadikan ketika keduanya lulus bersama.
Langkah mereka lalu tertuju pada ruang ruang wardrobe yang dilengkapi kaca transparan. Deretan busana Afgan pun berjejer rapi.
Kembali berbincang, menyambut kehadiran Rossa, hingga selesai menyantap makanan, Afgan kembali mengajak Boy berkeliling dan kali ini menuju kamar Afgan. Tepat di sebelah pintu, terdapat lemari pajangan bernuansa kayu.
Tempat tidur Afgan dibalut nuansa serba hitam dengan headboard bernuansa senada. Di belakangnya, turut dilapisi pula dengan sentuhan kayu dan dilengkapi lampu tidur yang menempel di dinding.
Afgan lantas memperlihatkan kamar mandinya yang tampak tak terlalu besar. Kendati demikian, kamar mandi ini didominasi dengan sentuhan marmer dengan bathtub yang berukuran cukup kecil.
Advertisement