Diduga Terkena Gelombang, Kapal Parade Pendukung Donald Trump Tenggelam

Beberapa kapal tenggelam di sebuah danau di negara bagian Texas AS selama parade dukungan untuk Presiden Donald Trump dalam pemilihan November.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Sep 2020, 12:03 WIB
Konpers Presiden AS Donald Trump mengakhiri hubungan AS dan WHO. Dok: Gedung Putih

Liputan6.com, Texas - Beberapa kapal tenggelam di sebuah danau di negara bagian Texas, AS selama parade dukungan untuk Presiden Donald Trump  untuk pemilihan umum yang digelar November mendatang.

Pihak berwenang mengatakan munculnya ombak kemungkinan disebabkan oleh sejumlah kapal besar yang bergerak berdekatan di Danau Travis, dekat ibu kota negara bagian, Austin.

Acara tersebut, yang disebut Parade Perahu Donald Trump di Danau Travis, disiarkan juga secara langsung di Facebook. Lebih dari 2.600 orang menandai diri mereka sendiri telah hadir.

Media mengatakan orang-orang berhasil diselamatkan dan tidak ada laporan korban luka. Melansir BBC, Senin (7/9/2020), juru bicara Kantor Sheriff Travis County Kristen Dark, investigasi telah diluncurkan dan tidak ada unsur kesengajaan dalam insiden parade Donald Trump tersebut.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Bukan Karena Badai

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, meminta dukungan negara-negara Afrika dan seluruh dunia agar negaranya bersama Kanada dan Meksiko terpilih menjadi tuan rumah bersama di Piala Dunia 2026. (AFP/Saul Loeb)

Insiden itu terjadi pada hari Minggu, sekitar pukul 12.00 (17:00 GMT), akhir pekan Hari Buruh di AS. Penjelasan di situs acara mengatakan perahu diminta untuk mengemudi dengan kecepatan 10mph (16km / h).

"Kami menanggapi beberapa panggilan bahwa kapal dalam kesulitan, dan di antaranya tenggelam," kata Dark.

Paul Yura, dari Layanan Cuaca Nasional di Austin / San Antonio, mengatakan bahwa tidak ada badai di daerah tersebut pada saat pawai.

"Hal itu diduga karna jumlah perahu yang luar biasa di danau hari ini yang mulai bergerak pada waktu yang sama, sehingga menghasilkan gelombang yang cukup besar." tambah Dark.

 

Reporter: Vitaloca Cindrauli Sitompul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya