Bos Realme Mau Bawa Lebih Banyak Smartphone 5G ke Asia Tenggara

Realme akan terus menghadirkan smartphone 5G di Asia Tenggara, meskipun beberapa negara tersebut masih belum menerapkan jaringan 5G secara komersil.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 07 Sep 2020, 12:00 WIB
Realme X50 Pro. (Liputan6.com/ Yuslianson)

Liputan6.com, Jakarta - Vendor smartphone asal Tiongkok Realme berupaya untuk kian mendunia. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengikuti konferensi teknologi IFA 2020 di Berlin, Jeman.

Smartphone 5G jadi sorotan bagi Realme, brand yang kini ingin mempopulerkan smartphone 5G untuk kalangan anak muda.

Alih-alih hanya merilis produk flagship 5G, Realme merilis smartphone 5G kelas terjangkau.

Tidak hanya untuk pasar Tiongkok atau Eropa, Realme terus menghadirkan smartphone 5G di Asia Tenggara. Padahal di negara-negara Asia Tenggara, jaringan 5G sendiri belum banyak diterapkan secara komersil.

CEO Realme, Sky Li, mengatakan, Realme selaku brand baru terus menggarap potensi pasar Asia Tenggara dan Selatan yang sangat besar, dengan jumlah penduduk yang sangat banyak.

Terlebih, menurut Li, pembangunan jaringan di Asia Tenggara dan Selatan pun begitu pesat.

"Sebagai vendor smartphone kami juga melangkah dengan berinvestasi di pasar ini untuk meningkatkan market share," tutur Li dalam interview ekslusif yang digelar secara live streaming, beberapa waktu lalu.


Lebih Banyak Perangkat 5G

CEO Realme Global Sky Li dalam wawancara ekslusif virtual yang diikuti Tekno Liputan6.com. (Foto: Screenshot Zoom)

Untuk strategi, Li mengatakan, pihaknya akan terus membawa perangkat 5G ke Asia Tenggara.

Salah satu smartphone 5G yang sudah dirilis adalah Realme X50 Pro di pasar Thailand, Malaysia, dan Kamboja.

Di Indonesia sendiri Realme X50 Pro dirilis namun jaringan 5G-nya dikunci sesuai permintaan pemerintah. Pasalnya jaringan 5G memang belum tersedia di Indonesia.

"Bagi kami Realme sudah siap memperoleh market share di produk 5G. Tujuan kami ingin mempopulerkan ponsel 5G, jadi kami akan terus menghadirkan perangkat 5G di Asia Tenggara, bersamaan dengan produk IoT," tuturnya.

Sky Li mengakui, pasar Asia Tenggara memiliki tantangan yang cukup banyak, tetapi peluangnya pun tinggi. Realme pun terus memenuhi berbagai produk yang diinginkan berdasarkan dari preferensi konsumen.

"Kami menyiapkan strategi untuk mengatasi tantangan dengan menghadirkan produk yang akan disukai pengguna, mengusung trendsetting desain dipadukan dengan performa mumpuni. Kami pun mendengarkan masukan-masukan dari pengguna di pasar ini," kata Sky Li.

Ia pun cukup bangga karena selama dua tahun kehadirannya di Asia Tenggara, Realme telah mendapatkan pengakuan.


Realme C Series Terlaris di Indonesia

Realme C11 dan Realme Buds Q (Liputan6.com/Agustinus M.Damar)

Salah satu pengakuan terhadap Realme adalah menjadi top 4 brand smartphone di Indonesia. Begitu juga di negara-negara lain yang masuk ke daftar 5 besar.

Ditanya soal smartphone paling laris yang diluncurkan, Sky Li mengatakan tiap pasar memiliki pilihan berbeda-beda.

"Setiap produk punya posisi yang berbeda di masing-masing pasar, Di Indonesia, C series paling laku dan menurut pendapat pengguna merupakan produk yang bagus," kata dia.

Meski harganya terjangkau, menurut Sky Li, C series memiliki pengalaman yang unik untuk penggunanya.

Tak hanya seri C, Realme Narzo pun mendapatkan sambutan yang baik karena dinilai memiliki tampilan memukau dengan performa superior.

"Seperti yang kami sampaikan di IFA, kami akan terus menghadirkan perangkat yang outstanding dan mengejutkan dengan rentang harga terjangkau dan bersahabat," kata Sky Li.

Kehadiran smartphone 5G pun ditujukan untuk menghadirkan pengguna lebih banyak opsi akan produk, sembari tetap melangkah jauh (leap forward) dalam hal performa dan desain kekinian.

(Tin/Ysl)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya