Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) merampungkan pekerjaan seksi 2-3 Jalan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar pada akhir Agustus 2020.
Jalan tol tersebut terbentang mulai Kabupaten Sidoarjo hingga Kabupaten Gresik, Jawa Timur. "Progres pekerjaan seksi 2-3 telah selesai pada 31 Agustus 2020," ujar Direktur Pemasaran PT Waskita Beton Precast Tbk Agus Wantoro seperti dikutip dari Antara, ditulis Senin, (7/9/2020).
Jalan Tol KLBM yang terbentang sepanjang 38,3 km itu terbagi menjadi empat seksi, yakni seksi 1 dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan Seksi 2-4 sepanjang 18,6 km dikerjakan oleh WSBP.
Baca Juga
Advertisement
WSBP berperan sebagai pemasok produk sekaligus kontraktor dengan nilai kontrak sesuai dengan addendum sekitar Rp3,89 triliun.
Dalam proses pengerjaannya, Waskita Precast yang merupakan anak BUMN konstruksi Waskita Karya itu berinovasi pada proses pelaksanaan pekerjaan erection girder non standar yaitu stiffener sayap.
Hal itu berfungsi sebagai pengkaku girder non standard terutama yang memiliki panjang 50,8 m untuk mengurangi atau menghilangkan momen lateral saat diangkat ketika erection, sehingga terjamin keamanannya. Produk yang digunakan adalah readymix, spunpile, fullslab, dan PC -I girder.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Percepat Akses Transportasi
Pembangunan proyek jalan Tol KLBM dilakukan untuk mempercepat akses transportasi dan mempersingkat waktu pengiriman logistik yang selama ini terkendala oleh kepadatan kendaraan di daerah Legundi, Gresik.
"Pembangunan Jalan Tol KLBM juga sebagai penghubung untuk jalan tol yang berada di sekitarnya. Selain itu, KLBM akan mendukung akses masuk-keluar ke kawasan industri yang ada di daerah Sidoarjo dan Gresik, di mana akan terintegrasi dengan pengembangan kawasan pelabuhan Gresik," imbuh Agus.
Pembangunan Tol KLBM juga menjadi kontribusi perusahaan untuk mendukung Proyek Strategis Nasional sekaligus memudahkan.
Selain itu juga mempercepat proses akses transportasi, proses pengiriman logistik dari satu daerah ke daerah lainnya, dan meningkatkan kapasitas jaringan jalan. Kebutuhan terhadap prasarana jalan ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan pertumbuhan ekonomi.
Advertisement