Selain Subsidi Gaji, Program Bansos Tunai Juga Tetap Berlanjut di 2021

Pemerintah sepakat menetapkan sejumlah program bansos sebagai prioritas untuk dilanjutkan pada tahun depan.

oleh Arthur Gideon diperbarui 07 Sep 2020, 13:55 WIB
Pekerja memindahkan paket bansos di Gudang Food Station Cipinang, Jakarta, Rabu (22/4/2020). Pemerintah menyalurkan paket bansos sebesar Rp 600 ribu per bulan selama tiga bulan untuk mencegah warga mudik dan meningkatkan daya beli selama masa pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan pemberian bantuan sosial (bansos) sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi COVID-19, berlanjut pada tahun depan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, pemerintah sepakat menetapkan sejumlah program bansos sebagai prioritas untuk dilanjutkan pada tahun depan. "Program lanjutan prioritas bansos ada empat," katanya, dikutip dari Antara, Senin (7/9/2020).

Empat program yang dimaksud yakni bansos tunai presiden terkait UMKM, bantuan untuk subsidi gaji yang akan dilanjutkan kuartal pertama tahun depan, Kartu Prakerja, dan bansos tunai dalam bentuk PKH dan sembako.

Ia menambahkan program-program ini diharapkan akan menjaga daya beli masyarakat dalam situasi pandemi COVID-19.

"Terkait program-program yang berjalan dari PEN adalah program PKH, sembako baik Jabodetabek maupun tunai di non-Jabodetabek, kartu prakerja, diskon listrik, logistik, BLT desa, investasi koperasi melalui LPDB KUMKM, dan bantuan pelaku usaha mikro BPUM,” katanya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Vaksin

Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Ia menambahkan dalam sidang kabinet juga disepakati bahwa khusus tahun depan akan dilanjutkan program prioritas atau unggulan yakni pengadaan vaksin.

Menurut Airlangga, pengadaan vaksin sejauh ini beberapa perusahaan sudah mempersiapkannya sampai tahap tertentu.

"Vaksin Merah Putih dipimpin Kemenristek bersama Lembaga Eijkman, Bio Farma telah melakukan kerja sama dengan Sinovac yang menyiapkan 290 juta dan dari G-42 menyiapkan 30 juta di tahun ini dan pemerintah sudah menyiapkan dana Rp3,8 triliun tahun depan multiyears Rp37 triliun," katanya.

Selain itu, Kemenkes, kata dia, juga akan menyiapkan operasionalisasi vaksinasi yang diperkirakan bisa dimulai awal tahun depan dengan masuknya 30 juta vaksin pada akhir tahun ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya