Olimpiade Tokyo Tetap Digelar 2021 Meski COVID-19 Belum Usai

Olimpiade Tokyo yang ditunda akan digelar tahun depan dengan atau tanpa COVID-19, menurut pernyataan Wakil presiden IOC John Coates.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 08 Sep 2020, 07:03 WIB
Kapal tongkang membawa Cincin Olimpiade dekat Rainbow Bridge di Distrik Odaiba, Tokyo, Jepang, Jumat (17/1/2020). Cincin Olimpiade dengan tinggi 15,3 meter dan panjang 32,6 meter tersebut akan berada di sana hingga Olimpiade 2020 berakhir. (AP Photo/Jae C. Hong)

Liputan6.com, Tokyo- Wakil presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) John Coates menyatakan bahwa Olimpiade Tokyo yang ditunda akan digelar tahun depan "dengan atau tanpa COVID-19".

John Coates mengKonfirmasi kepada kantor berita AFP bahwa Olimpiade akan dimulai pada 23 Juli 2021.Ia pun menyebut acara olahraga dunia tersebut sebagai "Olimpiade yang menaklukkan COVID-19".

Mulanya, Olimpiade Tokyo dijadwalkan untuk digelar pada Juli 2020, tetapi ditunda karena kekhawatiran penularan Virus Corona COVID-19. IOC juga sebelumnya telah menyatakan bahwa mereka tidak akan menunda Olimpiade lebih lama lagi dari 2021, seperti dikutip dari BBC, Senin (7/9/2020).

"Acara tersebut itu merupakan Pertandingan Rekonstruksi setelah kehancuran akibat tsunami, yang melanda Jepang pada tahun 2011, kata Coates.

"Sekarang (olimpiade) ini akan menjadi Pertandingan yang menaklukkan COVID-19, cahaya di ujung terowongan," lanjut Coates.

Pada bulan Juli 2020, kepala eksekutif Tokyo 2020 Toshiro Muto mengatakan bahwa adanya kemungkinan Olimpiade diadakan untuk jumlah penonton yang "terbatas".

Namun, pihak penyelenggaran juga ingin menghindari kemungkinan tidak adanya penonton sama sekali.

Coates menambahkan bahwa nantinya pembukaan dan penutupan Olimpiade kemungkinan akan "disederhanakan", serta jumlah staf dan delegasi dari masing-masing negara akan dikurangi.

Saksikan Video Berikut Ini:


Olimpiade Tokyo Libatkan Lebih dari 11.000 Atlet

Cincin Olimpiade terlihat di Taman Laut Odaiba, Tokyo, Jepang (17/7/2020). Olimpiade Tokyo akan digelar di arena yang sama dengan mengikuti jadwal yang hampir tidak berbeda dari yang direncanakan sebelum ajang tersebut ditangguhkan akibat pandemi COVID-19 pada Maret lalu. (Xinhua/Du Xiaoyi)

Lebih dari 11.000 atlet dari sekitar 200 negara dijadwalkan untuk ikut bertanding dalam Olimpiade 2020.

Tetapi belum adanya penjelasan jelas tentang bagaimana pembatasan perjalanan dapat memengaruhi partisipasi mereka, mengingat perbatasan Jepang sebagian besar saat ini masih tertutup untuk pengunjung asing. 

Selain itu, Toshiro Muto mengatakan bahwa vaksin bukanlah prasyarat untuk penggelaran Olimpiade, meskipun para ahli kesehatan meragukan apakah Olimpiade dapat diadakan tanpa vaksin.

"Jika vaksin sudah siap, itu akan menguntungkan, tapi kami tidak mengatakan bahwa kami tidak bisa mengadakan acara tanpa itu - ini bukan prasyarat," ujar  Toshiro Muto.

Ketua Olimpiade Yoshiro Mori mengatakan pada bulan April 2020, bahwa Olimpiade Tokyo harus dibatalkan jika tidak diadakan pada 2021.

"Anda tidak dapat selamanya mempekerjakan 3.000 hingga 5.000 orang dalam sebuah komite penyelenggara. Anda tidak dapat setiap tahun mengubah seluruh jadwal olahraga di seluruh dunia dari semua federasi utama," kata Pimpinan IOC Thomas Bach, saat menjelaskan keputusan tersebut.

Sebelum pandemi Virus Corona COVID-19 muncul, Olimpiade hanya pernah dibatalkan karena perang, tetapi tidak pernah ditunda.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya