Mahasiswa Tolak Penunjukan Plt Bupati Bengkalis, Ada Apa?

Penunjukan Syahrial Abdi menjadi Plt Bupati Bengkalis oleh Gubernur Riau Syamsuar mendapat penolakan karena dinilai sarat muatan politis.

oleh M Syukur diperbarui 08 Sep 2020, 09:00 WIB
Mahasiswa berdemonstrasi terkait penunjukkan Plt Bupati Bengkalis oleh Gubernur Riau Syamsuar. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Sudah beberapa bulan posisi kepala daerah Kabupaten Bengkalis kosong sejak Amril Mukminin menjadi terdakwa dugaan korupsi. Wakil Bupati Muhammad sempat ditunjuk sebagai pelaksana tugas tapi politikus PDI Perjuangan ini juga tersandung hukum.

Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkalis Bustami HY sempat ditunjuk menjadi pelaksana harian bupati untuk mengisinya. Namun, jabatan itu tidak akan lagi disandangnya karena Gubernur Riau Syamsuar sudah mengusulkan pelaksana tugas ke Menteri Dalam Negeri.

Usulan Syamsuar, Syahrial Abdi yang saat ini menjabat Asisten Pemerintahan di Sekretariat Daerah Riau disetujui Tito Karnavian. Hanya saja, nama ini mendapat penolakan dari Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa Kabupaten Bengkalis.

Puluhan orang dari aliansi ini berdemonstrasi di Kantor Gubernur Riau, Jalan Jenderal Sudirman. Mereka menyebut gubernur tak perlu memasukkan orang lain ke Bengkalis karena sudah ada sekretaris daerah setempat.

Menurut koordinator lapangan, Robi Kurniawan, Syahrial Abdi memang punya track record bagus dalam pemerintahan. Apalagi nama ini pernah menjadi Penjabat Bupati Kampar ketika terjadi kekosongan pemerintahan di daerah itu.

Hanya saja, tegas Robi, penunjukan ini sarat muatan politis karena Bengkalis bakal melaksanakan pilkada serentak 2020. Pasalnya, salah satu kader Golkar mendaftar sebagai bakal calon kepala daerah di sana.

"Indra Gunawan Eet selaku Sekretaris Golkar maju, kami takut gubernur punya kepentingan karena dia merupakan ketua Golkar," kata Robi.

Robi tak ingin pilkada Bengkalis tercoreng kalau nantinya penunjukan pelaksana tugas bupati bermuatan politis. Robi dan massa aksi khawatir pilkada Bengkalis tidak bersih sehingga menghasilkan kepala daerah bermasalah.

Selain itu, Robi menilai rekomendasi untuk pelaksana tugas Bupati Bengkalis dilakukan sepihak tanpa mempertimbangkan aspirasi masyarakat tempatan. Dia ingin gubernur meninjau ulang pengusulan ini.

"Kami ingin pilkada berjalan bersih dan lancar, sudah ada Sekda di sana kenapa harus ditunjuk orang luar," ucap Robi.

Jika tuntutan tak dihiraukan, Robi berjanji datang lagi dengan jumlah massa lebih banyak. Setelah bergantian menyampaikan aspirasi, massa membubarkan diri setelah dikawal ketat puluhan polisi.

Sebelumnya, usulan Syahrial Abdi menjadi pelaksana tugas Bupati Bengkalis sudah ada sejak Agustus 2020. Syahrial menyatakan siap melaksanakan tugas karena mendapatkan kepercayaan dari gubernur.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya