Hujan Deras 8 Jam, Banjir dan Longsor Melanda Mamasa

Banjir dan longsor juga menutup akses jalan di lima desa di Mamasa.

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 08 Sep 2020, 06:42 WIB
Bencana alam tanah lonsong yang melanda Desa Periangan, Mamasa (Foto: Liputan6.com/Abdul Rajab Umar)

Liputan6.com, Mamasa Hujan deras selama 8 jam yang melanda Kecamatan Tabulahan, Mamasa, Sulawesi Barat mengakibatkan bencana banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa desa. Bencana alam itu terjadi pada Minggu (07/09/2020) sekitar pukul 22.30 Wita.

"Air Sungai Lakahang tiba-tiba saja meluap dan merendam rumah warga, saya tidak tahu jumlahnya, tapi pastinya ada puluhan rumah," kata Almayanti salah seraong warga Desa Lakahang kepada Liputan6.com, Senin (7/9/2020).

"Banjir ini merupakan yang kedua kalinya, sebelumnya terjadi tahun 2019 lalu, namun airnya tidak sebesar ini," sambungnya.

Lanjut Almayanti, selain banjir, tanah longsor juga terjadi di beberapa lokasi, bahkan hingga menutup akses jalan penhubung antar desa. Satu rumah warga mengalami kerusakan akibat tetimpa material tanah longsor.

"Akibat longsor itu, padi yang sudah panen tertimbun," ujarnya.

Sedangkan, Kapolres Mamasa AKBP Indra Widiatmoko mengatakan, selain di Desa Lakahang, tanah longsor juga terjadi Desa Periangan yang juga berada di kecamatan yang sama. Akibat tanah longsor itu, akses jalan menuju lima desa terputus total, karena sejumlah material longsor menutupi badan jalan.

"Dua rumah warga di Periangan dilaporkan rusak diterjang longsor. Pagi tadi personel Polsek Tabulahan dan Tagana kecamatan sudah berada di lokasi membantu warga yang terdampak bencana banjir dan longsor," kata Kapolres.

"Akses jalan menuju lima desa yang tertutup material longsor saat ini sementara dilakukan pembersihan dengan menggunakan alat berat," sambungnya.

Lanjut Indra, akibat banjir dan tanah longsor itu, sejumlah warga mengungsi ke rumah keluarga mereka yang tidak terkena bencana. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut dan untuk sementara kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

"Warga guna mengantisipasi terjadinya banjir atau longsor susulan," ujar Indra."Untuk korban harta benda, termasuk rumah yang terkena banjir dan longsor saat ini dalam proses pendataan dan untuk sementara ada dua rumah warga rusak parah," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya