Liputan6.com, Jakarta - Menjadi kendaraan limited edition, perusahaan asal Italia, Aprilia akhirnya memperbanyak produksi Tuono V4 X menjadi 30 unit dari prediksi awal 10 unit.
Resmi meluncur satu minggu lalu, motor ini awalnya hanya diproduksi sebanyak 10 unit. Namun, hanya dalam hitungan jam, motor sport tersebut habis terjual. Melihat peluang itu Aprilia akhirnya memperbanyak produksi kendaraan.
Baca Juga
Advertisement
Seperti dilansir Car and Bike, Selasa (8/9/2020), motor edisi terbatas tersebut menampilkan fairing layaknya kendaraan MotoGP dengan bahan serat karbon. Terdapat juga roda Marchesini, tangki bahan bakar ringan, dan aluminium billet yang membantu menjaga bobot kendaraan.
Hanya memiliki berat 166 kilogram, motor ini disematkan mesin 1.077 cc, V4 yang mampu menghasilkan tenaga hingga 221 Tk.
Menjadi bagian dari program Factory Works Aprilia, Tuono V4 X menggunakan teknologi balap yang bisa diaplikasikan sebagai kendaraan jalan raya.
Sangat eksklusif, motor terbaru Aprilia ini menggunakan sasis seperti RSV4. Menjaga keamanan berkendara, Tuono V4 X disematkan cakram Brembo rotor berukuran 330 mm di bagian depan, dan kaliper radial GP4-MS dengan pendingin serat karbon.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Harga
Selain Ohlins Smart EC 2.0 yang aktif secara elektronik, motor ini juga mendapatkan rangkaian komponen canggih, seperti knalpot Akrapovic, quickshifter up/down, serta alat bantu elektronik untuk pengereman mesin, kontrol wheelie dan kontrol traksi.
Sudah bisa dipesan konsumen, motor ini dibanderol dengan harga 35.000 Euro atau setara dengan Rp611 juta.
Advertisement
Lebih Dekat dengan Skutik Murah Aprilia
Aprilia Storm 125 lahir sebagai skutik dengan desain eksentrik namun memiliki harga yang terjangkau. Berstatus sebagai skutik entry level, motor ini dibanderol Rp 16 jutaan.
Bukan di Italia maupun belahan Eropa. Sejak akhir tahun lalu, Aprilia Storm 125 adalah produk yang lahir, diproduksi, sekaligus dipasarkan khusus di India.
Setidaknya hingga saat ini, karena langkah berikutnya tentu saja untuk kepentingan ekspor. Berkat fasilitas produksi di Baramati itulah, mereka bisa menekan ongkos. Sekaligus menyasar segmen skutik entry level di pasar itu.
Storm cukup memberi gambaran baru di kelas ini. Tampangnya maskulin ala motor penjelajah. Shield depan dibuat meruncing ke depan, menyisakan ruang besar dari spakbor. Pemasangan mika lampu berbingkai plastik hitam juga turut membuat kesan tangguh.
Bak goggle helm trail. Posisi sein depan pun unik. Tak menyatu dengan mika lampu utama maupun memisah pakai stik plastik. Melainkan tertera di batok instrumen.
Jika melihat bodinya, ia tak tampak seperti skutik 125 cc. Tergolong gambot, menyerupai Yamaha Aerox. Dan memang secara hitung-hitungan dimensi pun hampir sama.
Total panjang 1.985 mm, lebarnya 703 mm dan tinggi 1.166 mm. Tarikan garis antar sumbu roda juga mencapai 1.365 mm, sementara jarak jok ke tanag sekitar 775 mm. Benar-benar mirip skutik Maxi Yamaha.
