Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali terus berupaya mendorong prestasi olahraga nasional. Jelang perayaan Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2020, Menpora menyampaikan akan melakukan langkah extraordinary demi kemajuan bangsa.
Untuk mendukung hal tersebut, Haornas Ke-37 mengambil tema “Peningkatkan Kebugaran dan Prestasi Olahraga dengan Dukungan Sport Science, serta Pemberdayaan Ekonomi melalui Pengembangan Sport Tourism dan Sport Industry".
Advertisement
Menpora mengaku mengambil tema ini sebagai langkah extraordinary ditengah situasi pandemi COVID-19. Tujuannya supaya kebugaran masyarakat menigkat sekaligus mendorong prestasi olahraga ke depan.
“Karena situasinya sedang krisis, maka kita harus melakukan langkah-langkah yang extraordinary. Biasanya kita hanya mendorong satu tema saja, tetapi karena situasi sedang seperti ini, kita dorong tiga tema sekaligus,” ujarnya di acara Talk Show FMB 9, Selasa (8/9/2020).
Menpora mengungkap bahwa Sport Science, Sport Industry dan Sport Tourism akan menjadi peran penting untuk olahraga nasional. Ketiganya sama-sama memiliki peran yang besar untuk kebugaran, prestasi dan perekonomian.
Simak Video Menarik Berikut Ini
Sport Science
Menpora mengatakan salah satu penyebab prestasi olahraga yang belum optimal karena masih minimnya dukungan dari sport science. Banyak atlit potensial, tetapi pembinaan sejak muda tidak didukung sport science. Akibatnya hanya fisik saja yang bagus, psikis dan mentalnya belum tentu.
“Saat ini banyak atlit yang fisiknya bagus, tetapi nyatanya mereka memiliki masalah psikis ataupun mental yang tidak diketahui. Solusinya kita harus menerapkan sport science, supaya bisa mendeteksi hal-hal yang tidak terlihat dari luar,” paparnya.
Saat ini cabang olahraga sepak bola merupakan pionir dalam penggunaan sport science. Timnas Indonesia U-19 sudah berlatih dengan memanfaatkan teknologi ini, harapannya Timnas U-19 bisa tampil maksimal di ajang Piala AFC U-19 dan Piala Dunia U-20 nanti.
Advertisement
Sport Tourism
Saat ini banyak negara-negara di dunia yang sudah menyediakan paket wisata sekaligus paket olahraga dalam satu waktu. Contohnya Thailand, Negeri Gajah Putih ini memanfaatkan kekayaan alam yang dipunya sebagai destinasi wisata sekaligus tempat untuk berolahraga. Dampaknya devisa negara meningkat, turis banyak yang datang dan ekonomi masyarakat stabil.
Berkaca dari hal tersebut, Menpora mendorong untuk membuat paket wisata olahraga di Indonesia. Menurutnya, Indonesia bisa menjual hal tersebut, sebab negara ini memiliki kekayaan alam yang luar biasa.
“Laut kita luas, bisa dipakai untuk diving atau berselancar. Gunung kita tinggi, bisa dipakai untuk hiking atau paralayang. Indonesia itu sangat potensial apabila dimanfaatkan dengan baik, sayangnya belum tersentuh dengan baik,” tuturnya.
Sport Industry
Olahraga tidak lepas dari kebutuhan industri atau jasa, keduanya akan saling mengikat satu sama lain. Sebuah cabang olahraga pasti membutuhkan seragam, peralatan bermain, dsb. Hanya saja di Indonesia masih bergantung kepada industri yang berasal dari luar negeri untuk memasok kebutuhan tim.
“Produk-produk dalam negeri tidak kalah kualitasnya dengan produk luar, bahkan banyak brand-brand ternama di dunia yang rumah produksinya berada di Indonesia. Oleh karena itu, saya meminta cabang olahraga di Indonesia menggunakan produk lokal seperti Cabor sepak bola,” tegas Menpora.
Menpora tak lupa untuk mengapresiasi Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, karena telah menggunakan produk lokal sebagai apparel Timnas Indonesia. Menurutnya, ini merupakan langkah awal yang bagus untuk memajukan industri lokal.
Advertisement
Jalin Kerjasama
Untuk mendukung upaya peningkatan prestasi olahraga nasional, Kemenpora menjalin kerjasama dengan Kementerian terkait. Menpora melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo di Wisma Menpora, Jumat (4/9/2020).
“MoU ini merupakan kerja sama antara tiga kementerian dalam rangka mendorong supaya pariwisata yang terkait kegiatan keolahragaan semakin terintegrasi dan semakin baik. Tentu kita harus bisa berkolaborasi bersama. Tak bisa kita dorong sendiri-sendiri,” pungkasnya.
Penulis
Dzaky Nurcahyo
Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)