Liputan6.com, Beijing - Presiden China Xi Jinping menyebutkan bahwa negaranya berhasil melalui "Cobaan Virus Corona yang luar biasa dan bersejarah". Hal tersebut ia sampaikan dalam upacara pemberian penghargaan kepada pekerja medis pada Selasa (8/9/2020), yang dihiasi dengan seruan terompet dan tepuk tangan meriah.
Beijing dalam propagandanya mengatakan bahwa mereka telah berhasil dalam tanggapan terhadap wabah Virus Corona COVID-19, ketika krisis kesehatan tersebut berperan sebagai bukti ketangkasan dan kepemimpinan Komunis.
Advertisement
Dalam upacara pemberian pengharagaan itu, Presiden Xi Jinping memberikan medali emas kepada empat "pahlawan" dari tenaga medis, di depan ratusan delegasi yang mengenakan masker wajah dan pin bunga besar berwarna merah.
"Kita telah melewati cobaan yang luar biasa dan bersejarah," ujar Presiden Xi Jinping. Ia pun juga memuji "perjuangan heroik" China dalam melawan Virus Corona COVID-19.
"Kami dengan cepat mencapai kesuksesan awal dalam perang melawan Virus Corona ... Kami memimpin dunia dalam pemulihan ekonomi dan dalam perang melawan Covid-19," lanjutnya.
Upacara pemberian penghargaan di Aula Agung Rakyat itu dimulai dengan pemberian penghormatan untuk mereka yang meninggal akibat COVID-19.
Sebelumnya, Negeri Tirai Bambu tersebut sempat menjadi sorotan global yang intens atas tanggapannya terhadap virus tersebut.
Sementara itu, AS dan Australia juga sempat menuduh China menyembunyikan asal dan keparahan Virus Corona COVID-19, demikian seperti dikutip dari AFP, Selasa (8/9/2020).
Saksikan Video Berikut Ini:
Sambutan Peraih Medali Emas
Zhong Nanshan (83 tahun), merupakan salah satu dari empat tenaga medis yang menerima penghargaan medali emas itu.
Nanshan dikenal sebagai figur China dalam upaya negara tersebut menangani wabah COVID-19.
"Kami akan bergandengan tangan dengan pekerja medis di seluruh dunia untuk melanjutkan perjuangan dalam melacak asal-usul virus," ujar Zhong Nanshan.
Peraih medali emas lainnya didapatkan oleh seorang ahli biokimia, Chen Wei, yang juga merupakan kepala rumah sakit di Wuhan, dan pakar pengobatan tradisional China berusia 72 tahun.
Namun, acara tersebut sama sekali tidak menyebutkan Li Wenliang, dokter yang pertama kali memberikan peringatan soal wabah virus ke masyarakat.
Menurut angka resmi, ada sebanyak 4.634 kematian yang tercatat di China akibat COVID-19. Pemerintah negara tersebut (saat wabah melanda) telah mencegah penyebaran Virus Corona melalui penerapan lockdown yang ketat dan pembatasan perjalanan.
Advertisement