Pemerintah Raup Rp 20 Triliun dari Lelang Surat Utang Negara

Adapun total penawaran yang masuk untuk lelang Surat Utang Negara sebesar Rp 52.263.500.000.000.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 08 Sep 2020, 17:10 WIB
Tumpukan uang di ruang penyimpanan uang BNI, Jakarta, Senin (2/11/2015). Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat jumlah rekening simpanan dengan nilai di atas Rp2 M pada bulan September mengalami peningkatan . (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melaksanakan lelang Surat Utang Negara pada tanggal 8 September 2020 untuk seri SPN03201209 (new issuance), SPN12210909 (new issuance), FR0086 (reopening), FR0087 (reopening), FR0080 (reopening), FR0083 (reopening) dan FR0076 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia.

Adapun total penawaran yang masuk untuk lelang ini sebesar Rp 52.263.500.000.000.

Melansir dari keterangan resmi DJPPR Kementerian Keuangan, Selasa (8/9/2020), jumlah penawaran SUN yang masuk untuk seri SPN03201209 adalah Rp 2,600 triliun, dan SPN12210909 Rp 7,580 triliun. Sementara Jumlah nominal dimenangkan kedua seri ini masing-masing Rp 1,000 triliun dan Rp 2,000 triliun.

Kemudian seri FR0086 jumlah penawaran yang masuk sebesar Rp 12,683 triliun dengan jumlah nominal dimenangkan Rp 7,600 triliun, FR0087 Rp 12,208 triliun dengan jumlah nominal dimenangkan Rp 7,350 triliun, FR0080 Rp 7,8754 triliun dengan jumlah nominal dimenangkan Rp 2,550 triliun, FR0083 Rp 4,3548 triliun dengan jumlah nominal dimenangkan Rp 1,500 triliun, dan untuk seri FR0076 jumlah penawaran yang masuk sebesar Rp 4,9623 triliun.

Sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara, Menteri Keuangan menetapkan Total nominal yang dimenangkan dari tujuh seri yang ditawarkan tersebut adalah Rp 22.000.000.000.000.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Lelang Surat Utang Negara Bakal Digelar 11 Agustus 2020

Petugas menata tumpukan uang kertas di ruang penyimpanan uang "cash center" BNI, Jakarta, Kamis (6/7). Tren negatif mata uang Garuda berbanding terbalik dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mulai bangkit ke zona hijau (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pemerintah akan melakukan lelang Surat Utang Negara (SUN) dalam mata uang Rupiah untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2020.

Lelang SUN ini akan dilakukan pada 11 Agustus 2020, dibuka pukul 09.00 WIB dan ditutup pukul 11.00 WIB. Sementara setelmen akan dilakukan pada Kamis 13 Agustus 2020.

Target indikatif dari lelang kali ini yaitu Rp 20 triliun, dengan target maksimal Rp 40 triliun.

Adapun jenis SUN yang akan dilelang yakni Surat Perbendaharaan Negara (SPN), meliputi; SPN03201112 (New Issuance) dengan jatuh tempo pada 12 November 2020, dan SPN12210812 (New Issuance) dengan jatuh tempo pada 12 Agustus 2021.

Dengan tingkat kupon diskonto, alokasi pembelian non- kompetitif dari kedua seri ini maksimal 50 persen dari yang dimenangkan.

Kemudian untuk jenis Obligasi Negara (ON), meliputi; FR0086 ((New Issuance) dengan jatuh tempo pada 15 April 2026, dan FR0087 (New Issuance) dengan jatuh tempo pada 15 Februari 2031.

Tingkat kupon dari kedua seri ON ini merupakan tingkat bunga tetap (fixed rate) dan akan ditetapkan pada tanggal 11 Agustus 2020.

Pembayaran kupon untuk seri FR0086 yaitu semi-annually setiap tanggal 15 April dan 15 Oktober (pembayaran kupon pertama pada tanggal 15 Oktober 2020). Sementara pembayaran kupon seri FR0087 yaitu semi-annually setiap tanggal 15 Februari dan 15 Agustus (pembayaran kupon pertama pada tanggal 15 Agustus 2020).

Masih dari ON, ada seri FR0080 (Reopening) dengan jatuh tempo pada 15 Juni 2035, dan FR0083 (Reopening) dengan jatuh tempo pada 15 April 2040. Tingkat kupon dari kedua seri ini sebesar 7,5 persen. Kemudian ada seri FR0076 (Reopening) yang jatuh tempo pada 15 Mei 2048 dengan tingkat kupon 7,375 persen.

Alokasi pembelian non- kompetitif dari ON maksimal 30 persen dari yang dimenangkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya