Tips Berusaha dari Dirjen Kemenperin Buat IKM di Era Kebiasaan Baru

Pelaku IKM diminta untuk terus terpacu untuk berinovasi dan tidak menyerah dengan kondisi yang ada.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Sep 2020, 18:15 WIB
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih di Jakarta, Senin (15/6/2020). (Dok Kemenperin)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (Dirjen IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Gati Wibawaningsih membeberkan sejumlah tips berusaha bagi Industri Kecil Menengah (IKM) di era kebiasaan baru. Pertama, perluasan cakupan bisnis melalui digitalisasi.

"Ini karena perubahan perilaku konsumen. Di mana dalam penggunaan berbagai transaksi lebih mengarah ke digitalisasi yang dianggap lebih efisien dan efektif," ujar dia dalam webinar yang digagas oleh Bappenas, Selasa (8/9/2020).

Kedua, optimalisasi produk yang sudah ada. Diantaranya dengan melakukan inovasi untuk pengembangan produk hingga membuat terobosan produk baru yang juga menekankan pada peningkatan kualitas.

Ketiga, beranggapan bahwa kondisi tidak akan kembali seperti semula. Imbasnya pelaku IKM akan terpacu untuk terus berinovasi dan tidak menyerah dengan kondisi yang ada.

"Apalagi jumlah IKM di Indonesia cukup banyak. Juga selama ini IKM telah berkontribusi pada penciptaaan lapangan kerja," imbuh dia.

 


Model Bisnis

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih di Jakarta, Senin (15/6/2020). (Dok Kemenperin)

Keempat, melakukan perubahan model bisnis layaknya perusahaan besar. Penyesuaian model bisnis ini menekankan pada proses produksi yang ekektif dan berkualitas, serta proses pemasaran dengan memanfaatkan teknologi. "Ini bertujuan untuk mencakup pasar yang lebih luas," terangnya.

Terlebih lagi, sambung Gati, Kementerian Perindustrian bersama kementerian/lembaga terkait telah meluncurkan berbagai program untuk menunjang pengembangan IKM di tengah pandemi ini. Diantaranya pelatihan dan seminar online bagi IKM.

"Total jumlah webinar yang telah diselenggarakan hingga saat ini mencapai 156. Sementara total peserta yang telah mengikuti webinar pelatihan ini hingga 13.871," paparnya.

Kemudian, restrukturisasi mesin/peralatan IKM yang tersebar di sejumlah daerah. Program Penumbuhan Wirausaha Baru (WUB) pasca pandemi Covid-19.

Terakhir, kampanye Program Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang aktif digelar oleh berbagai kementerian/lembaga terkait. "Alhamdulillah, lewat BBI ini sudah ada 1,6 juta pelaku IKM dan UMKM yang sudah go digital. Kita harapkan jumlah ini terus meningkat kedepannya," tegas dia.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya