Kuota Minyak Tanah Dialihkan ke Premium

Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia, Evita Legowo, Kamis (6/9), menyatakan, pemerintah berencana mengalihkan kuota minyak tanah bersubsidi ke premium dan solar bersubsidi.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Sep 2012, 11:29 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia, Evita Legowo, Kamis (6/9), menyatakan, pemerintah berencana mengalihkan kuota minyak tanah bersubsidi ke premium dan solar bersubsidi.

Mekanisme tersebut akan dilakukan jika DPR belum memberikan persetujuan penambahan kuota bahan bakar (BBM) bersubsidi. "Kami optimistis DPR memberikan persetujuan tambahan kuota, sehingga tidak perlu pergeseran kuota. Kami akan bicara Senin (10/9) depan dengan DPR," katanya. Pada prinsipnya, pemerintah akan menjamin ketersediaan BBM bersubsidi untuk masyarakat.

Ia mengatakan, sampai sekarang konsumsi premium dan solar bersubsidi diperkirakan melebihi kuota yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) tahun 2012. Sementara, konsumsi minyak tanah diproyeksikan lebih rendah dibandingkan kuota. "Dengan demikian, akan dilakukan pergeseran volume minyak tanah," ujarnya.

Pada rapat Senin (10/9), pemerintah akan mengajukan tambahan kuota BBM bersubsidi jenis premium dan solar sebesar empat juta kiloliter ke DPR RI. Dengan tambahan kuota tersebut, maka total konsumsi BBM 2012 diperkirakan mencapai 44 juta kiloliter. Sementara, kuota BBM sesuai APBNP adalah 40 juta kiloliter.

Data PT Pertamina menyebutkan, hingga 30 Agustus 2012, total penyaluran BBM bersubsidi mencapai 29,32 kiloliter dengan rincian premium 18,44 juta kiloliter, solar 10,06 juta kiloliter, dan minyak tanah 700 ribu kiloliter. (ANT)
 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya