Perubahan Jumlah Zona Merah dan Oranye COVID-19, Jubir Wiku: Kondisi Tidak Terlalu Menggembirakan

Jumlah kabupaten/kota yang naik menjadi zona oranye dan merah COVID-19 bertambah.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 09 Sep 2020, 08:00 WIB
Petugas medis mengenakan alat pelindung diri (APD) saat swab test massal di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Depok, Jawa Barat, Selasa (2/6/2020). Swab test massal untuk mengantisipasi penyebaran virus corona COVID-19 ini dapat memeriksa 180 orang per hari. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan terjadi peningkatan jumlah daerah zona merah alias berisiko tinggi dan zona oranye alias berisiko sedang. Tentu ini bukan kabar baik.

"Kalau kita lihat kondisinya tidak terlalu menggembirakan karena terjadi jumlah perubahan kabupaten/kota. Ada lima kabupaten/kota yang berpindah menjadi risiko tinggi," kata Wiku. 

Menurut data per 9 September 2020, ada 70 kabupaten/kota yang masuk zona merah COVID-19. Padahal, sepekan sebelumnya ada 65.

Kabar kurang menggembirakan lainnya dari jumlah kabupaten/kota berisiko sedang atau oranye. Bila pada pekan sebelumnya ada 230, kini menjadi 267 kabupaten/kota masuk zona oranye.

Peningkatan zona merah dan oranye, membuat zona risiko rendah dari COVID-19 yang tadinya 151 menjadi 114 kabupaten/kota.

 

Saksikan juga video berikut ini:


Peningkatan Kasus 3 Minggu Terakhir

Wiku juga menyorot bahwa selama tiga minggu terakhir ini terjadi peningkatan jumlah kasus konfirmasi COVID-19.

"Ini perlu menjadi perhatian kita semua agar kondisi ini harus diperbaiki," kata Wiku dalam konferensi pers pada Selasa (8/9/2020).

Wiku pun berpesan kepada kepala daerah yang wilayahnya banyak kasus COVID-19 untuk bekerja sama bersama masyarakat mengendalikan COVID-19. Sehingga, diharapkan minggu depan kondisinya lebih baik lagi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya