Liputan6.com, Kupang - Sebanyak 25 ribu pelajar yang tersebar di 60 sekolah di Kota Kupang, NTT menerima paket kuota belajar 10 GB senilai Rp 10, yang bisa digunakan untuk belajar secara daring selama pandemi Covid-19. Kartu tersebut didistribusikan dalam dua tahap.
Tahap pertama sudah disalurkan beberapa waktu lalu kepada 15 ribu siswa, mulai dari SMP hingga SMA/SMK. Distribusi kartu tahap kedua dimulai Selasa (8/9/2020) untuk 10 ribu siswa.
Manjger Telkomsel Cabang Kupang, Arief Maulana mengatakan, paket kuota belajar itu merupakan bagian dari program Merdeka Belajar Jarak Jauh, kerja sama antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI dengan Telkomsel.
Baca Juga
Advertisement
Menurut dia, dengan mengaktifkan paket kuota belajar, para pelajar dapat menikmati kemudahan akses sejumlah aplikasi belajar daring dan konferensi video yang ada di paket Ilmupedia dan Conference dengan harga terjangkau.
"Paket Kuota Belajar ini sudah dapat dinikmati mulai tanggal 21 Agustus sampai dengan 31 Desember 2020 dengan mengakses melalui aplikasi My Telkomsel atau UMB*363*844#," ujarnya.
Vice President Prepaid Consumer Telkomsel, Adhi Putranto menjelaskan, dengan mengaktifkan paket kuota belajar, pelanggan Telkomsel dapat menikmati kemudahan akses sejumlah platform aplikasi belajar daring dan konferensi video yang ada di paket Ilmupedia dan Conference.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Respons Wali Kota Kupang
Yakni, RumahBelajar, Zenius, Quipper, Udemy, Duolingo, Sekolah.mu, Cakap, Bahaso, Cambridge, AyoBlajar, Zoom, CloudX, UMeetMe, Microsoft Teams, Cisco Webex, Google Meet, Google Classroom, dan ratusan situs belajar daring yang dikelola kampus dan sekolah hingga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
"Paket Kuota Belajar 10 GB ini dapat dinikmati pelanggan selama 30 hari sejak tanggal pengaktifan," ucapnya.
Wali Kota Kupang, Jefirstson R. Riwu Kore, berterima kasih kepada Presiden Jokowi serta Telkomsel yang telah bersedia membantu pelajar lewat paket internet gratis.
"Ini merupakan program luar biasa yang sangat membantu siswa yang ekonominya terbatas dalam memperoleh pengetahuan secara daring selama pandemik Covid-19," kata Jefirstson.
Selama ini, pelajar sangat sulit mengakses internet karena kendala ekonomi. Program ini, kata dia, sebagai kekuatan luar biasa yang membantu masyarakat yang selama ini membutuhkan dana tambahan bagi anak-anak belajar daring.
Ia meminta agar program Merdeka Belajar Jarak Jauh ini segera diinformasikan lewat sekolah dan media, agar anak-anak tidak lagi mengeluh soal tidak adanya kuota internet gratis.
Advertisement