Hari Olahraga Nasional 2020, KONI Apresiasi Turnamen Virtual

Hari Olahraga Nasional atau Haornas 2020 berlangsung di tengah pandemi Covid-19. Sejumlah turnamen yang tetap berjalan secara virtual pun mendapat apresiasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Sep 2020, 02:26 WIB
Suasana pertandingan eSports. (Doc: ESL)

Liputan6.com, Jakarta - Hari Olahraga Nasional atau Haornas 2020 yang jatuh pada Rabu 9 September 2020 berlangsung di tengah pandemi Covid-19. Sejumlah turnamen yang tetap berjalan secara virtual pun mendapat apresiasi.

"Itu memang langkah positif. Di masa pandemi, kegiatan olahraga bisa dilangsungkan. KONI memberikan apresiasi terhadap cabang olahraga yang menjalankan kompetisi, meskipun secara virtual. Ini harus digalakkan," kata Sekretaris Jenderal Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Ade Lukman kepada Antara, Senin 7 September 2020.

Sejumlah cabang olahraga yang telah mengadakan turnamen virtual antara lain panahan, menembak, e-sports, hingga panjat tebing. Ketiadaan turnamen secara langsung menjadi titik mula penerapan Sport Science di bidang olahraga, sesuai dengan tema besar Haornas 2020 yang dicanangkan Kemenpora.

Upaya kreatif tersebut pada momen Haornas 2020, menurut dia, menggeliatkan keolahragaan nasional di tengah pandemi. Ia berharap cabang-cabang lain bisa menggelar turnamen serupa, agar proses pembinaan serta peningkatan prestasi olahraga tetap berjalan.

Saksikan Video Latihan Olahraga Virtual Berikut Ini


Momentum Kebangkitan

Logo Haornas terdiri dari tiga elemen dan enam warna mendukung di bentuk bola yang bundar (situs kemenpora)

KONI berharap peringatan Haornas 2020 menjadi momentum kebangkitan prestasi olahraga nasional di tingkat dunia. Meski adanya pandemi Covid-19 membuat geliat aktivitas olahraga menjadi terbatas.

"Tapi semangat para atlet dan seluruh pelaku olahraga diharapkan tidak menurun. Bahkan semakin optimis dan semangat untuk menghadapi multievent yang semuanya akan diadakan di 2021," kata Ade.


Dilalui dengan Berat

Atlet angkat besi Kashmir, Bashir Ahmed melakukan latihan di rumahnya di Srinagar pada 21 April 2020. Seperti atlet yang lain, Ahmed harus menjalani latihan di rumah, namun lockdown bagi 7 juta penduduk Kashmir bukan hal yang baru. (AP Photo/Dar Yasin)

Peringatan Haornas 2020 memang harus dilalui dengan berat. Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia, membuat sejumlah event tingkat nasional dan internasional harus ditunda. Praktis, setiap cabang olahraga berupaya bertahan agar tak kalah oleh kondisi.

Para pengurus besar cabang olahraga kemudian tak kehilangan akal. Mereka tetap mewajibkan para atlet berlatih secara mandiri, dengan supervisi dari masing-masing pelatih. Sehingga semangat meningkatkan kemampuan diri tetap berkobar di benak para atlet dan cabang olahraga.

"Latihan mandiri ini dapat dilakukan juga supervisi oleh pelatih-pelatih baik itu secara virtual. Jangan pandemi ini dijadikan kendala, tapi mencari solusi terbaik, dan juga menyiapkan program pelatihan yang sudah disiapkan masing-masing pengurus besar," kata Ade.


Semangat Kebersamaan

Pasien orang tanpa gejala (OTG) Covid-19 mengikuti senam pagi bersama tenaga medis dari atas balkon di Rumah Singgah Karantina Covid-19 Kabupaten Tangerang, Selasa (26/5/2020). Senam pagi yang diikuti 40 OTG berlangsung sekitar 30 menit mulai pukul 08.00 WIB. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Meski badai pandemi Covid-19 menerpa dunia olahraga, namun Ade meyakini bisa dilalui dengan semangat kebersamaan.

"Momentum Haornas 2020, mari jadikan sebagai awal untuk semua cabang olahraga memberikan prestasi yang terbaik buat Indonesia, dengan mengharumkan nama bangsa di internasional. Semangat kebersamaan ini bisa membawa kita ke tempat terhormat," kata Ade.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya