Liputan6.com, Italia - Seorang bos mafia Sisilia yang sedang menjalani hukuman seumur hidup dilaporkan menggigit dan memakan jari seorang penjaga penjaranya setelah terjadi pertengkaran.
Giuseppe Fanara yang berusia 60 tahun dan tengah menjalani hukuman penjara di Rebibbia Roma, menyerang tujuh penjaga pada bulan Juni ketika mereka datang untuk memeriksa selnya.
Advertisement
Melansir nst.com, Rabu (9/9/2020), Fanara diketahui berasal dari klan Cosa Nostra yang terkenal di Sisilia, Italia. Ia dikenai pasal "41-bis". Hukuman yang biasanya diterapkan pada anggota mafia .
Fanara diketahui baru menjalani hukumannya selama sembilan tahun.
Aturan penjara dalam mengisolasi bos mafia sangat ketat. Hal itu dilakukan untuk mencegah mereka menjalankan klan dari balik jeruji besi.
"Sselama perselisihan Fanara menggigit jari kelingking tangan kanan salah seorang penjaga," mengutip surat kabar Il Messagero.
"Namun jari itu hilang, sehingga jaksa penuntut Roma menyimpulkan bahwa jari itu telah dimakan," imbuh surat kabar tersebut.
Narapidana itu kemudian menyerang enam penjaga lainnya, dengan menggunakan sapu sebagai senjata dan berteriak mengancam akan menggorok leher mereka.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Akibat Kasus Penyerangan dan Pembunuhan
Sejak itu, Fanara dipindahkan ke penjara Sassari dengan tingkat keamanan tinggi di Sardinia. Dia juga akan menerima dakwaan baru dengan kasus penyerangan dan penolakan penangkapan.
Fanara telah dijatuhi hukuman seumur hidup pada tahun 2009 setelah penyisiran anti-mafia pada tahun 2006 di wilayah Agrigente Sisilia. Pengadilan dan hukumannya dipicu oleh aksi pembunuhannya terhadap dua bersaudara yang menentang tuntutan mafia dan pembunuhan tiga pria dalam perang geng pada akhir 1990-an.
Awal tahun 2020 kemarin, Italia memutuskan untuk membebaskan salah satu bos mafia yang sudah tua dan lemah yang masih termasuk anggota Cosa Nostra yang berpengaruh. Keputusan itu memicu protes, memaksa kementerian kehakiman untuk mundur dan meninjau keputusan pembebasan.
Reporter: Vitaloca Cindrauli Sitompul
Advertisement