Jakarta Tawarkan 5 Proyek ke Investor Singapura

DKI Jakarta menawarkan lima proyek investasi yang bersifat siap ditawarkan kepada investor Singapura

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 09 Sep 2020, 15:30 WIB
Pekerja tengah mengerjakan proyek pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Sabtu (15/12). Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019 mendatang tidak jauh berbeda dari tahun ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta menawarkan lima proyek investasi yang bersifat siap ditawarkan dalam seri kelima webinar Road to Indonesia Investment Day 2020, kepada investor Singapura.

Dikutip dari Antara, Webinar dilaksanakan KBRI Singapura bersama Bank Indonesia dan Badan Koordinasi Penanaman Modal di Singapura (IIPC), Selasa (8/9/2020).

Dari lima proyek yang ditawarkan oleh DKI Jakarta, empat di antaranya dipresentasikan dalam webinar, yaitu proyek Jakarta MRT, Jakarta LRT, JIEP (Jakarta Industrial Estate Pulogadung), dan TOD (Transit Oriented Development).

Usai webinar, tercatat delapan sesi pertemuan 'one on one meeting' yang diikuti penanam modal yang berminat dengan pemilik proyek, untuk mendapatkan informasi lebih detil.

Sesi 'one on one meeting' diharaokan semakin meningkatkan minat investor Singapura yang akan berinvestasi di provinsi DKI Jakarta.

Kegiatan yang dilakukan secara daring ini dihadiri oleh kurang lebih 159 peserta terdaftar yang membahas berbagai proyek investasi di Provinsi DKI Jakarta yang diminati oleh investor Singapura maupun investor asing lainnya.

Dalam sambutannya, Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Singapura, Didik Eko Pujianto menyampaikan, Provinsi DKI Jakarta merupakan provinsi yang sangat istimewa dan tidak asing bagi investor Singapura.

Sebagai ibukota Indonesia, provinsi DKI Jakarta dengan jumlah penduduk lebih dari 11 juta jiwa merupakan provinsi paling maju di Indonesia.

Berbagai proyek, khususnya yang terkait dengan konektivitas dan transportasi saat ini sedang dikembangkan dan memiliki peluang yang sangat baik di DKI Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang hadir dalam webinar menyampaikan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki komitmen yang sangat serius dan memberikan dukungan penuh terhadap realisasi investasi asing.

Terbukti dari jumlah investasi pada kuartal kedua tahun 2020 yang cukup besar yaitu sebesar 443,8 juta USD dari 904 proyek. Kuartal kedua tahun 2020 didominasi oleh investasi di sektor Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran (56 persen), Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi (31 persen).

Masih dalam webinar, Gubernur Bank Indonesia, Bapak Perry Warjiyo juga menyampaikan pentingnya menjaga stabilitas makro dan keuangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.

Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia yang menyatakan pihaknya senantiasa siap memfasilitasi para investor yang akan melakukan investasi di Indonesia, mulai dari perizinan, pemberian insentif dan jaminan kemudahan investasi.


Realisasi Investasi DKI Jakarta Capai Rp 30 Triliun, Tertinggi se-Indonesia

Gedung bertingkat mendominasi kawasan ibu kota Jakarta pada Selasa (30/7/2019). Badan Anggaran (Banggar) DPR bersama dengan pemerintah menyetujui target pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran angka 5,2% pada 2019 atau melesat dari target awal 5,3%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Realisasi investasi di DKI Jakarta menunjukan hasil positif pada triwulan kedua, April-Juni 2020. Nilai realisasi investasi yang tercatat oleh Badan Koordinasi Penanaman Republik Indonesia (BKPM RI) sebesar Rp 30,1 triliun.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu DKI Jakarta Benni Aguscandra mengatakan, atas capaian tersebut, DKI Jakarta menempati posisi pertama sebagai provinsi dengan realisasi investasi tertinggi se-Indonesia

"DKI Jakarta meraih realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 30,1 triliun pada triwulan II tahun 2020. Menempati urutan pertama sebagai Provinsi dengan realisasi investasi tertinggi se-Indonesia," ujar Benni dalam keterangan tertulis, Sabtu (7/8/2020).

Rincian dari realisasi investasi tersebut berasal dari PMA sebesar USD 0,8 miliar atau setara Rp 12,2 triliun dengan kurs USD 1 = Rp 14,400. Sementara realisasi dari PMDN sebesar Rp 17,9 triliun.

Dengan demikian, realisasi investasi PMA dan PMDN DKI Jakarta selama semester I tahun 2020 mencapai Rp 50,2 triliun atau berkontribusi 12,5 persen dari total realisasi investasi PMA dan PMDN Nasional, sebesar Rp 402,6 triliun.

Angka ini menurut Benni indikasi masih adanya geliat investasi di ibu kota kendati saat ini tengah dihantam pandemi Covid-19.

Kendati demikian, Benni menyampaikan terjadi penurunan realisasi investasi PMA DKI Jakarta sebesar 10,29 persen pada triwulan II tahun 2020 bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019 lalu.

Hal ini, kata Benni disebabkan karena faktor pandemi Covid-19 yang melanda berbagai negara di dunia yang mengakibatkan dampak terhadap perekonomian global sehingga terjadi perlambatan kinerja investasi.

"Hal sebaliknya terjadi pada realisasi investasi PMDN DKI Jakarta yang tetap menunjukkan performa positif pada triwulan kedua ini dengan mengalami kenaikan sebesar 10,49 persen bila dibandingkan dengan realisasi PMDN pada periode yang sama tahun 2019 lalu," ucap Benni.

Benni mengatakan, pencapaian ini merupakan bukti berbagai kebijakan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan saat pandemi Covid-19 menuju masyarakat sehat, aman dan produktif disambut baik oleh para investor dan tetap menciptakan lingkungan yang kondusif di Jakarta.

"Pemprov DKI Jakarta, melalui DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta gencar melakukan promosi proyek- proyek potensial kepada para investor meskipun dilakukan dengan adaptasi kebiasaan Baru mengikuti protokol pencegahan Covid-19 dan senantiasa menghadirkan inovasi layanan perizinan dan nonperizinan yang memudahkan pelaku usaha untuk membangun bisnisnya di Ibu Kota," kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya