Aldi, Sosok Yatim yang Tegar di Tengah Kekurangan dan Bisa Berprestasi

Aldi sejak usia 6 tahun sudah harus menerima kenyataan ditinggal oleh ibunya untuk selamanya. Sang ibu mengalami kecelakaan di sungai.

oleh Reza pada 09 Sep 2020, 18:45 WIB
Cerita Aldi (11) yang mampu menorehkan prestasi di sekolah, walaupun hidupnya serba kekurangan.

Liputan6.com, Jakarta Keterbatasan bukanlah hal yang harus ditakuti dan menjadi penghalang seseorang tidak berprestasi. Malah, seharusnya keterbatasan bisa menjadi pelajaran hidup yang penting untuk menyongsong masa depan lebih baik lagi. 

Seperti cerita Aldi (11) yang mampu menorehkan prestasi di sekolah, walaupun hidupnya serba kekurangan. Aldi sejak usia 6 tahun sudah harus menerima kenyataan ditinggal oleh ibunya untuk selamanya. Sang ibu mengalami kecelakaan di sungai. 

Sejak saat itu, Aldi harus tinggal bersama sang Nenek. Namun rupanya kebahagiaan itu tidak berlangsung lama, kepedihan kembali dirasakannya, saat sang Nenek yang sudah seperti ibunya sendiri, dipanggil Sang Khalik dan Aldi memutuskan untuk pindah ke Pondok Pesantren Pahasabi di Kampung Leuwicatang, Desa Barengkong, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kisah tersebut tak membuat Aldi meratapi diri berlama-lama. Ia mampu bangkit dan berprestasi.

Melihat kegigihan Aldi dan menyambut Hari Raya Anak Yatim yang jatuh pada 10 Muharam. Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa menggulirkan program "Kado untuk Anak Yatim". 

Dalam program tersebut, publik figur, Shafira Umm menjadi Super Volunteer Dompet Dhuafa dan turut menemui dan membagikan kado langsung kepada penerima manfaat, adik-adik di sana, pada Jumat (28/8/2020).

“Aku senang sekali, seperti merasakan senangnya si penerima manfaat. Terbayang sewaktu aku kecil ketika menerima kado, apalagi mereka. Semoga bermanfaat,” ungkap Shafira Umm.

 

 

Shafira Umm menjadi Super Volunteer Dompet Dhuafa dan turut menemui dan membagikan kado langsung kepada penerima manfaat, adik-adik di sana, pada Jumat (28/8/2020).

Saat mendapatkan kado, Aldi menerimanya dengan senyum merekah. Shafira mengisahkan, Aldi memang ingin tinggal dan mengaji di Pondok Pesantren tersebut. Sama seperti harapan Fauzi, adik yatim lainnya di sana, Aldi ingin menjadi Pendakwah.

“Insyaa Allah, kami menargetkan sebanyak 1.000 anak yatim/piatu menerima kado spesial ini dan tersebar di 10 titik di wilayah Jabodetabek,” seru Mustakki, Koordinator Program Kado untuk Anak Yatim, LPM Dompet Dhuafa.

Aldi merupakan salah satu anak yang menerima kado tersebut dan masih banyak di luar sana yang membutuhkan uluran tangan dan rangkulan hangat untuk terus memantik harapan dan cita-citanya. Pun, di masa pandemi seperti ini.

Maka, jangan sampai kita seperti yang tercantum dalam Surat Ke 107 : 1-2, dimana termasuk dalam kategori orang yang mendustakan agama, yaitu orang yang menghardik anak yatim. Namun, hendaklah kita seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW, orang-orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga [seraya menunjukan dua jari dirapatkan – telunjuk dan jari tengah] (HR. Bukhari). 

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya