10-9-1919: New York Gelar Pawai Untuk Beri Penghormatan Tentara AS yang Bertempur dalam PD I

Pada 10 September 1919, Kota New York menggelar pawai untuk menyambut pulangnya panglima tertinggi AEF, Jenderal John J. Pershing, dan sekitar 25.000 tentara yang bertugas di Divisi 1 AEF di Front Barat Perang Dunia I.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 10 Sep 2020, 06:00 WIB
Skuadron jet tempur Blue Angels dari Angkatan Laut dan Thunderbirds dari Angkatan Udara Amerika Serikat bermanuver di langit Kota New York, Selasa (28/4/2020). Aksi tersebut sebagai bentuk penghormatan untuk petugas medis yang tengah berjuang melawan virus corona COVID-19. (AP Photo/Kathy Willens)

Liputan6.com, Jakarta- Hampir satu tahun setelah gencatan senjata secara resmi mengakhiri Perang Dunia Pertama, Kota New York di AS menggelar pawai pada 10 September 1919 dalam rangka menyambut pulangnya panglima tertinggi American Expeditionary Force (AEF), Jenderal John J. Pershing, dan sekitar 25.000 tentara lalinnya yang bertugas di Divisi 1 AEF di Front Barat.

AS, yang saat itu mempertahankan kenetralannya ketika Perang Dunia I meletus di Eropa pada musim panas tahun 1914, menyatakan perang terhadap Jerman pada bulan April 1917, seperti dikutip dari History.com, Kamis (10/9/2020).

Pada awalnya, AS hanya dapat mengumpulkan sekitar 100.000 orang untuk dikiRIM ke Prancis di bawah komando Jenderal Pershing pada musim panas tersebut.

Namun kemudian, Presiden ke-28 AS Woodrow Wilson dengan cepat mengadopsi kebijakan wajib militer.

Pada 11 November 1918, saat perang berakhir,  terdapat lebih dari 2 juta tentara AS yang bertugas di medan perang Eropa Barat, dan sekitar 50.000 dari mereka meninggal dunia dalam peperangan tersebut.

 

Saksikan Video Berikut Ini:


Seruan dari Kerumunan Pawai

Suasana saat penandatanganan dokumen penyerahan Jepang atas Amerika Serikat di atas kapal perang USS Missouri, Teluk Tokyo, 2 September 1945. Penandatanganan ini menandai berakhirnya Perang Dunia II. (Pool Photo via AP, File)

Departemen Perang AS memberikan kesempatan pada warga untuk memberikan penghormatan kepada pasukan mereka, sebelum unit tempur AEF berhenti beroperasi.

Dalam laporannya tentang pawai itu, The New York Times mengatakan, "New York kemarin mungkin mengalami babak terakhir dalam sejarah tontonan militer besar yang tumbuh dari perang".

Kerumuman yang hadir pun tampak menyerukan 25.000 anggota Divisi Pertama, yang turun dari Fifth Avenue dari 107th Street ke Washington Square di Greenwich Village, sambil mengenakan helm dan peralatan tempur lengkap.

"Ini merupakan kesempatan pertama kota untuk menyapa orang-orang dari Divisi Pertama, dan untuk memberi tahu mereka bahwa itu digelar dalam rangka memperingati peran gemilang mereka dalam perjalanan besar Angkatan Darat Amerika di Toul, Cantigny, Soissons, di St. Mihiel, dan di Meuse dan Argonne," lanjut laporan The Times.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya