Liputan6.com, Mamasa - Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kecamatan Tabulahan, Mamasa, Sulawesi Barat ternyata berdampak lebih luas. Ratusan hektare sawah dan kebun milik warga rusak parah karena tertimbun material berupa pasir, tanah, dan pohon yang terbawa saat bencana itu terjadi.
Kepala BPBD Mamasa Labora Tandipuang mengatakan, Kelurahan Lakahang menjadi daerah yang terkena dampak terparah dari bencana alam ini. Berdasarkan data sementara, lebih dari 100 hektare lahan pertanian milik warga mengalami kerusakan di daerah itu.
"Kami masih terus melakukan pendataan. Bencana ini terjadi karena intensitas hujan yang tinggi yang, sehingga longsor terjadi dan air Sungai Lakahang meluap," kata Labora saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (09/09/2020).
Baca Juga
Advertisement
"Karugian meteril akibat bencana ini ditaksir mencapai ratusan hingga miliaran rupiah," sambungnya.
Selain merusak lahan pertanian, bencana ini juga menyebabkan sejumlah rumah warga rusak dan memutus akses jalan ke beberapa tempat. Data BPBD Mamasa mencatat 2 rumah warga rusak parah dan 50 rusak ringan, juga terdapat beberapa rumah ibadah yang mengalami kerusakan.
"Sementara warga yang mengungsi sebanyak 17 KK di Desa Periangan, mereka mengungsi untuk mengantisipasi terjadinya banjir susulan," ujar Labora.
Untuk sementara tidak ada korban jiwa dalam bencana ini. Namun, data itu bisa saja berubah karena pihak BPBD Mamasa masih melakukan pendataan. Apalagi, mereka memiliki kendala untuk memperbarui data karena buruknya jaringan telekomunikasi di beberapa tempat bencana.