Positif Covid-19 Klaster Keluarga di Bekasi Meningkat, Ini Penyebabnya

Dalam tiga pekan terakhir, jumlah klaster keluarga yang tersebar di beberapa kecamatan, bertambah menjadi 196 KK dari yang awalnya 155 KK.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 10 Sep 2020, 06:27 WIB
Petugas medis memeriksa ruang isolasi darurat di Stadion Patriot Candrabhaga yang dipersiapkan untuk menjadi fasilitas karantina bagi orang-orang yang menunjukkan gejala COVID-19 di tengah wabah baru virus corona di Bekasi di pinggiran Jakarta, Rabu, (9/9/2020). (AP Photo/Achmad Ibrahim)

Liputan6.com, Jakarta - Terjadi peningkatan klaster keluarga pada kasus Covid-19 di Kota Bekasi, Jawa Barat. Dalam tiga pekan terakhir, jumlah klaster keluarga yang tersebar di beberapa kecamatan, bertambah menjadi 196 KK dari yang awalnya 155 KK.

"Dari 196 keluarga kita kalikan, jumlah totalnya ada 519 jiwa," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi alias Pepen, Rabu (9/9/2020).

Menurut Pepen, peningkatan klaster keluarga disebabkan adanya anggota keluarga yang terpapar Covid-19 dari tempatnya bekerja, atau bepergian ke wilayah yang beresiko terpapar.

Anggota keluarga yang terinfeksi ataupun yang tidak menunjukkan gejala (OTG), selanjutnya tidak melakukan isolasi mandiri dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat di kediamannya. Bisa pula dikarenakan minimnya ruangan dalam rumah, sehingga tidak memungkinkan melakukan isolasi mandiri.

"Mungkin sempit ruangnya, jadi tidak preventif. Sebenarnya itu bisa diantisipasi kalau standar protokol kesehatan kita terapkan di manapun," ujarnya.

Pepen menjelaskan, ratusan klaster keluarga Covid-19 tersebar di beberapa kecamatan, diantaranya Bekasi Utara, Rawalumbu, Bekasi Barat, Bekasi Timur, Medansatria, Pondokgede, Jatisampurna, dan Pondok Melati.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Terus Dipantau

Klaster keluarga yang terkonfirmasi positif, sambungnya, selanjutnya akan terus dipantau dan dievaluasi perkembangannya oleh petugas medis terkait.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam melakukan aktivitas, khususnya menggunakan masker dan menjaga jarak saat di luar rumah.

"Karena sekarang ini transmisi keluarga sangat tinggi, jadi perlu kesadaran meningkatkan protokol kesehatan," imbuhnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya