Liputan6.com, Jakarta - Dalam sistem pengapian kendaraan bermotor, busi memiliki peran penting. Busi sendiri berfungsi memercikkan bunga api untuk membakar campuran udara dengan bahan bakar.
Bahkan busi dapat beroperasi dalam kondisi yang ekstrem, seperti bertahan terhadap tegangan tinggi sebesar 20.000 - 30.000 volt.
Baca Juga
Advertisement
Lantas bagaimana jika busi dalam keadaan lembab atau basah? Busi yang basah dipastikan tidak menghasilkan percikan api. Busi akan berfungsi jika dalam keadaan kering.
Busi yang terkena air, pada dasarnya masih dapat digunakan kembali sepanjang dikeringkan terlebih dahulu sebelum dipakai.
"Bisa dipakai lagi. Tapi ketika menyalakan mesin, dipastikan lebih dulu kondisi businya tidak basah," buka Diko Oktaviano, Technical Support PT NGK Busi Indonesia.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Pengaruh ke Performa
Busi yang dikeringkan setelah kebasahan tetap bisa berfungsi kembali dan tidak mengurangi performanya.
"Untuk performa tidak ada pengaruh. Tapi yang jadi pertanyaan, apakah busi yang akan digunakan yakin sudah kering 100 persen? Ini yang harus dipastikan dulu. Kalau ada pertanyaan, apa memberi pengaruh ke komponen pendukung lainnya? Tidak, karena busi cuma menerima arus listrik saja. Selama itu semua sudah dipastikan aman, busi fungsinya akan normal kembali," beber Diko.
Menurut dia, busi basah lalu dikeringkan tidak perlu diganti baru, sepanjang kondisinya masih baik. Pada kesempatan ini Diko menjelaskan, tidak benar anggapan bahwa busi motor 2-Tak lebih tahan air ketimbang motor 4-Tak injeksi.
"Tahan air atau tidak tergantung insulasi tutup busi dan cover body yang melindungi area busi dan ruang bakar. Tidak ada jaminan di 2-Tak atau 4-tak. Yang namanya komponen kelistrikan kalau lagi fungsi trus kena air, ya korslet," jelasnya.
Sumber: Otosia.com
Advertisement