Liputan6.com, Jakarta Selama pandemi seluruh kegiatan belajar dan mengajar harus dilakukan di rumah secara online. Namun, kebiasaan baru itu perlu penyesuaian karena dinilai terdapat kendala yang bisa menganggu kegiatan belajar. Salah satunya kuota internet yang mencekik dan jaringan ponsel yang sering ngadat.
Seperti dilansir Liputan6.com, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti membeberkan, kendala pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar online selama masa pandemi Covid-19.
Advertisement
Retno menyatakan, kuota internet menjadi salah satu masalah yang sering dikeluhkan, apalagi bagi orangtua siswa yang ekonominya terdampak pandemi.
“Kuota kemudian jadi masalah karena banyak anak tidak terlayani. Kalau berdasar data kami tidak hanya di Papua yang 54 persen tidak bisa tertangani daring dari 608 siswa, tapi Kota Bogor yang sangat dekat dengan Jakarta pun masih ada 11 persen tidak terlayani secara daring," ujar Retno.
Belum lagi bagi mereka pelajar yang berada di pelosok negeri. Perlu kerja keras dan merogoh kocek yang dalam untuk belajar secara online.
Melihat hal itu, Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan Telkomsel memberikan bantuan kuota belajar sebesar 45 GB. Mulai dari 35GB kuota belajar Kemendikbud dan Ekstra kuota 10GB kuota belajar Telkomsel.
Dengan kuota yang besar, kamu juga bebas akses ke video conference dan portal e-learning sekolah dan kampus. Dengan jaringan yang luas tentu belajar kamu akan tetap fokus tanpa nge-lag.
Untuk mendapatkan, bagi kamu yang sudah memiliki nomor Telkomsel, daftarkan nomor ke sekolah dan kampus untuk mendapatkan kuota belajar Kemendikbud sebelum 11 September 2020.
Nah, bagi yang belum memiliki nomor Telkomsel cukup daftarkan sekolah maupun kampus ke tsel.me/perdanabelajar
Untuk informasi lebih lanjut klik di sini.
(*)