Bursa Saham Asia Pasifik Tergelincir Mengekor Wall Street

Di Bursa AS, rata-rata saham utama di Amerika Serikat juga mengalami penurunan pada hari penutupannya.

oleh Nurmayanti diperbarui 11 Sep 2020, 08:30 WIB
Seorang wanita berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Akibat peluncuran rudal Korea Utara yang mendarat di perairan Pasifik saham Asia menglami penurunan. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Jakarta Pasar saham Asia-Pasifik diperdagangkan lebih rendah pada hari ini, mengikuti Wall Street yang jatuh terimbas penurunan saham teknologi.

Di Jepang, Nikkei 225 merosot 0,11 persen pada awal perdagangan sementara indeks Topix tergelincir 0,15 persen. Kospi Korea Selatan juga menurun 0,32 persen. Sementara itu, S & P / ASX 200 Australia turun 0,73 persen. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan 0,29 persen lebih rendah.

Saham teknologi secara regional dalam kondisi beragam dalam perdagangan Jumat (11/9/2020) pagi ini, seperti mengutip laman CNBC.

Ini usai Pasar Saham AS atau Wall Street tergelincir lagi semalam di tengah tren penurunan baru-baru ini.

Di Jepang, saham konglomerat Softbank Group turun 1,14 persen sementara Sharp turun 2,85 persen.

Di Korea Selatan, industri kelas berat Samsung Electronics mengalami penurunan saham 0,17 persen. Saham SK Hynix, sebaliknya, menguat 0,52 persen.

Sebelumnya di Bursa AS, rata-rata saham utama di Amerika Serikat juga mengalami penurunan pada hari penutupannya.

Dow Jones Industrial Average turun 405,89, atau 1,45 persen menjadi 27.534,58. S&P 500 turun 1,8 persen menjadi 3.339,19 sedangkan Nasdaq Composite turun 2 persen menjadi 10.919,59.

 

Saksikan video di bawah ini:


Mata Uang dan Harga Minyak

Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Sementara itu, perkembangan geopolitik juga kemungkinan membebani sentimen investor, di tengah meningkatnya ketegangan antara Inggris dan UE baru-baru ini.

"Ini semakin terlihat seperti Perdana Menteri (Inggris) Boris Johnson akan mendorong Brexit yang keras," tulis Kathy Lien, direktur pelaksana strategi valuta asing di BK Asset Management, dalam catatan 10 September.

Pada hari ini, Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berakhir pada posisi 93,334 setelah sebelumnya memantul dari level sekitar 92,8.

Yen Jepang diperdagangkan pada 106,12 per dolar setelah berpindah tangan pada level di bawah 105,9 melawan greenback awal pekan ini. Adapun Dolar Australia berada di USD 0,7261 setelah jatuh kemarin dari level di atas USD 0,73.

Harga minyak lebih rendah pada pagi hari jam perdagangan Asia, dengan patokan internasional minyak mentah berjangka Brent turun 0,47 persen menjadi USD 39,87 per barel. Minyak mentah berjangka AS juga turun 0,35 persen menjadi USD 37,17 per barel.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya