Liputan6.com, Jakarta Pertemuan Shandy Aulia dan ayahnya, Kemas Yusuf Effendy, mengungkap banyak kisah menarik dalam keluarga mereka, dari asal nama sang aktris hingga perceraian.
Kemas Yusuf Effendy menjelaskan nama Nyimas Shandy Aulia. Shandy nama pemberian keluarga, gabungan nama ayah-ibu, yakni Elsye dan Effendy. Aulia artinya pemimpin.
Baca Juga
Advertisement
“Nyimas itu nama keturunan bangsawan dari keluarga Papa,” urai Kemas Yusuf Effendy. Ini terekam dalam video “Isi Hati Papa Part 1” yang dipublikasikan di kanal YouTube Shandy Aulia baru-baru ini.
Cerai Saat Shandy Masih Bayi
Video yang mengudara Rabu (9/9/2020) ini juga menguak perceraian orangtua Shandy Aulia. Kemas Yusuf Effendy sempat kesulitan menemui Shandy Aulia yang dibawa mantan istri ke Manado.
“Papa cerai sama Mama di tahun… umur kamu waktu itu satu tahun (sekitar tahun 1988),” Kemas Yusuf Effendy menjelaskan. Setelah itu, ia menikah lagi dan mendapat anak laki-laki.
Advertisement
Papa dan Mama Pisah
“Papa dan Mama berpisah. Papa menikah lagi dan mendapatkan satu anak laki-laki yang almarhum, meninggal di usia 13 tahun,” bintang film Eiffel I’m in Love dan Rasuk menjelaskan.
Shandy Aulia bersama ibunya sempat tinggal di Manado, Sulawesi Utara, selama hampir dua tahun. Terpisah dari anak bungsu membuat Kemas Yusuf Effendy menanggung rindu.
Waktu Itu Dihalangi Mamamu
“Bukan kangen lagi. Cuma Papa waktu itu dihalang-halangi terus sama Mama kamu. Enggak boleh ketemu waktu itu takut kamu diambil sama Papa,” Kemas Yusuf Effendy mengenang.
“Drama ya, ada sinetron,” timpal Shandy Aulia. Yang menarik, saat Kemas Yusuf Effendy membahas soal jumlah cucu. Ia mengklaim punya 14 cucu, padahal sebenarnya 13.
Advertisement
13 Cucu
“Tiga belas, Pa,” Shandy Aulia mengoreksi. “Empar belas, dong. Katanya (kamu) mau nambah satu lagi ha ha ha,” sahut sang ayah. Mendapat sindiran tambah momongan, Shandy Aulia tertawa dan mengaminkan.
Kini keluarga Shandy Aulia hidup bahagia dan rukun. Kemas Yusuf Effendy fokus belajar agama sambil mengawal tumbuh kembang cucu. “Lebih fokus untuk memikirkan akhirat, enggak dunia lagi, beribadah,” pungkasnya.