Kebakaran Pelabuhan Beirut Lebanon Terjadi di Tempat Penyimpanan Minyak Masak

Kebakaran hebat terjadi di Pelabuhan Beirut, Lebanon.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 11 Sep 2020, 11:58 WIB
Asap hitam mengepul dari kebakaran gudang-gudang di Pelabuhan Beirut, Lebanon, Kamis (10/9/2020). Beberapa pekerja mengatakan sedang ada pembersihan gudang di mana kebakaran tersebut terjadi. (AP Photo/ Hussein Malla)

Liputan6.com, Beirut - Kebakaran besar terjadi di Pelabuhan Beirut, Lebanon. Peristiwa itu terjadi di area ledakan dahsyat pada Agustus 2020.

Pemadam kebakaran dan pegawai militer berusaha mengendalikan api selama berjam-jam. Helikopter juga dikerakan untuk menyiram air hingga api kebakaran mulai reda.

Berdasarkan laporan BBC, Jumat (11/9/2020), kebakaran terjadi di tempat lembaga bantuan menyimpan makanan dan minyak masak. Investigasi masih berlanjut untuk mengetahui penyebab kebakaran.

Tak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa ini.

Kebakaran mengakibatkan asap hitam pekat membumbung tinggi di udara. Video di media sosial menampilkan para pekerja berusaha menyelamatkan diri dari kebakaran itu.

Ketua Palang Merah di Lebanon, George Kettaneh, menyebut ada orang-orang yang menderita sesak napas, namun tak ada laporan luka.

Sementara, Diretur Regional Palang Merah Fabrizio Carboni menyebut ada risiko gangguan dalam penyaluran bantuan kemanusiaan. Gudang yang terbakar itu menyetok ribuan parsel makanan.

Pada Kamis 10 September sore, kebakaran hampir seluruhnya berhasil dipadamkan. Polisi masih menginvestigasi penyebab kebakaran.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Mencari Pihak Bertanggung Jawab

Helikopter tentara menjatuhkan air ke dalam api yang membakar gudang di Pelabuhan Beirut, Lebanon, Kamis (10/9/2020). Kebakaran tersebut menyebabkan kepanikan warga Beirut karena terjadi di lokasi ledakan dahsyat yang menewaskan 200 orang pada bulan lalu. (AP Photo/Hassan Ammar)

Presiden Lebanon Michel Aoun berkata kebakaran bisa saja terjadi akibat sabotase, kesalahan teknis, atau kecerobohan.

Ia lantas berjanji akan menemukan yang bersalah.

"Apapun kasusnya, penyebabnya harus diketahui secepat mungkin dan pelakunya harus bertanggung jawab," ujar Presiden Aoun via Twitter.

Direktur pelabuhan Bassem al-Qaisi mengkonfirmasi bahwa ada minyak masak di tempat ledakan. Namun, ia enggan menarik kesimpulan secara dini.

"Ini terlalu dini untuk mengetahui apakah ini akibat panas atau kesalahan lain," ujarnya kepada stasiun radio Voice of Lebanon.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya