Liputan6.com, Jakarta - Galaxy Note 20 Ultra menjadi smartphone seri Note paling mahal yang dirilis Samsung. Di Indonesia sendiri, Galaxy Note 20 Ultra dibanderol mulai dari Rp 17 jutaan.
Kini sebuah laporan dari perusahaan riset Counterpoint Research mengungkap bahwa biaya produksi Samsung Galaxy Note 20 Ultra 5G mencapai USD 549 atau setara Rp 8,2 jutaan. Demikian seperti dikutip dari Gizmochina, Jumat (11/9/2020).
Baca Juga
Advertisement
Galaxy Note 20 Ultra 5G sendiri didukung dengan teknologi semikonduktur milik Samsung dan Qualcomm.
Counterpoint menyebut, Galaxy Note 20 Ultra memadukan teknologi terbaru dengan sejumlah komponen, desain, dan proses manufaktur menggunakan teknik yang canggih.
Analis Senior Counterpoint, Ethan Qi, memuji Samsung yang telah bekerja dengan baik dalam hal rancangan produk, manufaktur, dan mengintegrasikan komponen dan teknologi inovatif dalam desain smartphone yang tipis dan tampilan yang kokoh.
"Dari segi biaya produksinya pun sangat kompetitif. Total biaya produksinya sekitar USD 549 (setara Rp 8,2 juta)," kata Ethan Qi.
Biaya Komponen Sebesar Rp 7 Jutaan
Jika dirinci, total biaya komponennya sebesar USD 468 atau setara Rp 7 jutaan. Ethan Qi menyebut, biaya untuk komponen ini merupakan harga yang pantas untuk perangkat Galaxy Note 20 Ultra 5G dengan harga jual USD 1299.
Samsung sendiri membekali Galaxy Note 20 Ultra 5G dengan chipset Snapdragon 865 Plus untuk pasar utama tertentu sepeeri Amerika Serikat, Tiongkok, Korea Selatan, dan lainnya.
Sementara untuk pasar lain di seluruh dunia menggunakan varian Exynos 990.
Advertisement
Dukungan Teknologi 5G Qualcomm
Ethan Qi menyebut, versi mmWave dari Galaxy Note 20 Ultra 5G dibangun berdasarkan referensi desain Qualcomm yang menggunakan chipset 5G paling canggih, Snapdragon 865 Plus dan sistem modem RF Snapdragon X55 5G.
"Komponen jaringan 5G di perangkat adalah kunci, terutama di negara-negara yang mendukung jaringan 5G yang lebih cepat," kata Ethan Qi.
(Tin/Ysl)