Nahas, Gajah Sumatra Mati Tersengat Listrik di Pidie

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menduga, gajah malang tersebut mati karena tersengat listrik.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Sep 2020, 10:00 WIB
Seorang pawang memandikan gajah jantan Sumatra di sungai dekat Unit Respons Konservasi Alue Kuyun di Meulaboh, Aceh pada 27 Juli 2019. Gajah Sumatra yang masuk daftar merah salah satu spesies terancam punah ini diperkirakan hanya sekitar 500 ekor yang tersisa di Aceh. (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)

Liputan6.com, Banda Aceh - Seekor gajah sumatra (elephas maximus sumatramus) ditemukan mati di kebun warga di Kecamatan Mila, Kabupaten Pidie. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menduga, gajah malang tersebut mati karena tersengat listrik.

"Hasil nekropsi tim medis di lapangan, dugaan awal gajah tersebut mati tersengat listrik. Gajah tersebut berkelamin jantan usia kurang lebih 20 tahun," kata Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto, Jumat (11/9/2020).

Gajah sumatra jantan tersebut ditemukan mati di perkebunan warga Gampong Tuha Lala, Kecamatan Mila. Kabupaten Pidie, Rabu (9/9/2020).

Agus Arianto mengatakan, tim medis sudah mengambil sampel untuk pengujian laboratorium guna memastikan apakah ada penyebab lain kematian gajah tersebut selain tersengat listrik.

"Dugaan awal karena tersengat listrik. Namun, tim juga mengambil sampel yang akan diperiksa di laboratorium untuk memastikan penyebab gajah tersebut," kata Agus.

Terkait gajah tersebut terpisah dari kawanan, Agus Arianto mengatakan hal itu biasa. Gajah-gajah muda biasanya berpisah dari kawanannya untuk mencari makan, kemudian bergabung kembali.

Agus Arianto mengatakan gajah sumatera merupakan satwa liar yang dilindungi. Berdasarkan data organisasi konservasi alam dunia, IUCN, gajah sumatra hanya ditemukan di Pulau Sumatera. Satwa tersebut masuk spesies terancam kritis dan berisiko tinggi untuk punah di alam liar.

"Kerusakan habitat gajah dapat menimbulkan konflik dengan manusia. Konflik ini bisa menimbulkan kerugian ekonomi dan korban jiwa bagi manusia maupun keberlangsungan hidup satwa dilindungi tersebut," kata Agus Arianto.

BKSDA Aceh mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian alam khususnya satwa liar gajah sumatra dengan cara tidak merusak hutan yang merupakan habitatnya.

"Dan juga perlu penertiban terhadap pagar-pagar listrik yang digunakan untuk melindungi kebun. Sebab, sengatan listrik tidak hanya berbahaya dan menyebabkan kematian satwa, tetapi juga manusia," kata Agus menambahkan.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya