Liputan6.com, Seoul - Korea Selatan berhasil menurunkan angka kasus Virus Corona (COVID-19) selama 11 hari berturut-turun. Ini tak terlepas dari keputusan melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam dua pekan terakhir.
Sebelum PSBB, kasus COVID-19 di Korea Selatan sempat jebol hingga tembus 441 kasus baru dalam sehari. Pemerintah sempat khawatir tempat tidur untuk pasien kritis COVID-19 menjadi tidak cukup.
Baca Juga
Advertisement
Kini, jumlah pasien COVID-19 mulai menurun. CDC Korsel melaporkan hanya 121 kasus baru pada hari Minggu ini. Dan pertama kalinya dalam sebulan terakhir, kasus penularan lokal turun di bawah 100, demikian lansiran Yonhap, Minggu (13/9/2020).
Meski demikian, otoritas kesehatan Korea Selatan tidak mau jumawa. Mereka tetap mewaspadai kasus-kasus yang tak terlacak.
Pemerintah Korea Selatan pada hari ini akan memutuskan apakah PSBB di Seoul dan sekitarnya akan berlanjut atau tidak. Evaluasi ini dilakukan setiap pekan.
Otoritas kesehatan Korea Selatan berupaya agar jumlah tambahan virus harian bisa turun hingga di bawah 100. Mereka juga khawatir jika liburan Chuseok bisa menambah kasus baru.
Pada Agustus lalu, kasus COVID-19 di Seoul sempat meroket karena ada demo massal yang melanggar social distancing.
Pada PSBB Korsel, sekolah-sekolah kembali tutup, Work From Home kembali diterapkan, dan jam operasional tempat usaha dibatasi ketat. Kegiatan kumpul-kumpul juga kembali dibatasi, baik itu indoor atau outdoor.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Nasib PSBB di DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan pemerintah pusat telah mendukung rencana pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ketat di Ibu Kota. Kata dia, dukungan tersebut akibat lonjakan kasus positif Covid-19.
"Jadi, pemerintah dukung, pemerintah pusat menyadari lonjakan yang cukup signifikan di bulan September ini," kata Anies Baswedan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Sabtu 12 September 2020.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut menjelaskan, pemerintah pusat juga menyadari harus menyelesaikan terlebih dahulu terkait kesehatan. Sebab tanpa kesehatan perekonomian tidak dapat bergerak.
Selain itu, Anies juga menyatakan pihaknya akan segara mengumumkan sejumlah aturan hukum terkait pelaksanaan PSBB.
"Jadi intinya kami sama. Jadi menurut saya besok (Minggu, 13 September 2020) ketika nanti melihat detail perinciannya akan lebih clear," ucap Anies Baswedan.
Advertisement