Pelatih Bali United Kirim Doa untuk Anak Sergio Farias

Pelatih Bali United, Stefano Cuggura, mengirimkan doa untuk kesembuhan anak dari mantan pelatih Persija Sergio Farias

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Sep 2020, 19:00 WIB
Pelatih Bali United Stefano Cugurra 'Teco'. (Dok Bali United)

Liputan6.com, Bali - Simpati antarklub diperlihatkan Pelatih Bali United, Stefano Teco Cugurra kepada mantan pelatih Persija, Sergio Farias. Pelatih Persija ini sedang dirundung malang karena sang anak dinyatakan positif Covid-19.

Hal ini membuat Farias membatalkan kontraknya bersama Persija dan kembali ke Brasil untuk fokus pada pemulihan anaknya.

Menanggapi hal tersebut, pelatih Bali United, Stefano Cuggura, mengirimkan doa untuk kesembuhan anak Farias disana. Pelatih berusia 46 tahun tersebut juga mengajak seluruh suporter di Indonesia untuk mendoakan yang terbaik.

“Saya mengajak seluruh suporter Indonesia untuk berdoa bersama-sama demi kesembuhan anak dari Coach Farias. Semoga dia bisa sembuh setelah menjalani karantina 14 hari,” ujarnya seperti dilansir dari situs resmi Bali United, Minggu (13/9/2020).

“Semoga semua orang yang terindikasi virus ini juga semakin sehat dan baik agar aktivitas kembali berjalan normal," tambahnya.

Simak Video Bali United Berikut Ini


Kampung Halaman

Pelatih Bali United, Stefano Cugurra memberi pernyataan usai menerima trofi Best Coach 2019 saat Indonesian Soccer Award 2019 di Studio 6 Indosiar, Jakarta, Jumat (10/1/2020). 16 penghargaan diberikan pada acara ini. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Pelatih yang juga berasal dari Brasil ini turut mengomentari penanganan COVID-19 yang ada di kampung halamannya. Menurutnya, pemerintah Brasil belum bisa meredam penyebaran virus ini dan masih banyak orang yang tidak patuh.

"Saat ini di Brasil sudah ada ratusan ribu orang yang meninggal dunia akibat pandemi ini. Di sana masih banyak masyarakat yang tidak patuh dan tidak menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya.

Ia juga berharap pemerintah Brasil cepat mengatasi masalah ini. Pasalnya, masyarakat di sana masih sering berkumpul, mengadakan pesta dan tidak menjaga jarak. Akibatnya, virus ini tak terkendali dan semakin menyebar.


Berkaca Pada Jerman

Hujan mengguyur stadion Veltins Arena markas FC Schalke 04 di Gelsenkirchen, Jerman, Rabu, (29/4/2020). Meski ada larangan pertemuan besar hingga Agustus untuk melawan pandemi Covid-19, para pejabat sepakbola berharap untuk memulai kembali liga tanpa penonton di bulan Mei. (AP/Martin Meissner)

Pelatih yang akrab disapa Teco ini juga memberikan saran kepada pemerintah Indonesia untuk mengadopsi cara pengendalian COVID-19 seperti yang dilakukan di Jerman. Ia mengungkap bahwa Jerman telah berhasil dan bisa menyelenggarakan kompetisi sepak bola dengan lancar.

“Saat ini di Jerman sudah bisa mengadakan kompetisi sepak bola dengan dihadiri penonton. Ini bukti keberhasilan Jerman dalam mengontrol COVID-19. Semoga Indonesia juga lebih tegas lagi menghadapi situasi saat ini,” pungkasnya.

 

Penulis

Dzaky Nurcahyo

Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya