Liputan6.com, Jakarta - Dai kondang, Ali Saleh Mohammed Ali Jaber atau yang lebih dikenal Syekh Ali Jaber, ditusuk orang tak dikenal dalam sebuah acara di masjid Kota Bandar Lampung, Minggu (13/9/2020).
Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, meminta penegak hukum segera mengungkap dalang perbuatan teror kepada ulama tersebut. Hal ini agar tak terjadi saling kecurigaan di tengah masyarakat menyangkut peristiwa itu.
Advertisement
"MUI meminta kepada pemerintah dan para penegak hukum kalau ada jaringan yang mendukung di belakangnya, maka harus dibongkar sampai ke akar-akarnya agar tidak menyisakan kecurigaan sedikit pun juga kepada pemerintah, terutama kepada para penegak hukumnya," kata Anwar Abbas dalam keterangan tulisnya, Senin (14/8/2020).
Hal ini sejalan dengan instruksi Menkopolhukam, Mahfud MD, yang menginstruksikan agar aparat mengungkap jaringan serta motif pelaku penusukan.
"MUI benar-benar mengharapkan semoga instruksi Menkopolhukam tersebut benar-benar dapat dilaksanakan dengan baik oleh pihak terkait agar keadilan dan kebenaran benar-benar tegak di negeri ini. Dan untuk itu rakyat menunggu buktinya," ujar Abbas.
Abbas menyatakan bahwa pihaknya tak menerima tindakan kekerasan tersebut. Terlebih dalam kasus ini ulama yang disasar menjadi korban.
Oleh karena itu, ia meminta kepada aparat keamanan untuk tak menggantungkan proses pengungkapan kasus tersebut.
"Tindak penusukan itu adalah musuh kedamaian dan perusak persatuan dan kesatuan. Untuk itu MUI meminta supaya si pelaku diproses secepatnya dan seadil-adilnya, karena kalau tidak, maka dia akan sangat mengganggu ketenangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di negeri ini, di mana ulama yang merupakan sosok yang sangat dihormati oleh umatnya sangat terancam jiwanya," tegas dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Rasa Permusuhan Pada Ulama
Tindakan ini, lanjut Abbas, benar-benar menunjukkan rasa permusuhan kepada ulama.
"Ini benar-benar mencerminkan tindakan permusuhan terang-terangan terhadap ulama dan tindakan ini jelas-jelas sangat berbahaya karena akan merusak persatuan dan kesatuan serta akan menumbuhsuburkan kecurigaan di antara sesama warga bangsa," pungkasnya.
Advertisement