ByteDance Tolak Tawaran Microsoft untuk Beli TikTok

Kepastian gagalnya pembelian TikTok oleh Microsoft diungkap langsung oleh perusahaan melalui laman situs resminya.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 14 Sep 2020, 09:12 WIB
Ilustrasi TikTok, Aplikasi TikTok. Kredit: antonbe via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Rencana Microsoft untuk membeli TikTok akhirnya harus kandas. Informasi itu diungkap oleh Microsoft melalui laman situs resminya beberapa waktu lalu.

Dikutip dari The Verge, Senin (14/9/2020), Microsoft mengatakan rencana untuk membeli TikTok dipastikan gagal setelah ByteDance sebagai pemilik tidak menerima tawaran perusahaan yang didirikan Bill Gates tersebut.

"ByteDance memberi tahu kami, mereka tidak akan menjual lini bisnis operasi TikTok di Amerika Serikat ke Microsoft," tulis Microsoft dalam pernyataannya. Padahal, perusahaan tersebut sudah percaya diri dengan penawaran yang mereka tawarkan.

Menurut Microsoft, mereka sudah menawarkan hal terbaik untuk pengguna TikTok, sambil tetap melindungi keamanan nasional.

Hal itu dilakukan dengan membuat perubahan signifikan untuk memberikan standar keamanan tertinggi, privasi, dan memerangi disinformasi.

Usai memastikan tidak akan bekerja sama dengan Microsoft, TikTok ternyata dilaporkan telah menjalin kesepakatan dengan Oracle. Kedua perusahaan itu disebut akan menjadi rekanan untuk menjalankan bisnis di Amerika Serikat.

Kendati demikian, belum ada informasi pasti mengenai kesepakatan yang dilakukan dua perusahaan tersebut. Hanya dari informasi sumber anonim, kerja sama ini tidak melibatkan penjualan TikTok secara langsung.


Donald Trump Ogah Perpanjang Tenggat Waktu Penjualan TikTok

TikTok. Dok: money.com

Kesepakatan ini seakan menjawab keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang enggan memperpanjang tenggat waktu penjualan operasional bisnis TikTok kepada perusahaan AS.

"Antara saya tutup atau mereka (TikTok) menjualnya. Tidak akan ada perpanjangan tenggat waktu TikTok," tutur Donald Trump ketika ditanya wartawan, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (11/9/2020).

Donald Trump menegaskan, tenggat waktu penyelesaian penjualan TikTok ke perusahaan AS tetap pada 15 September 2020.

Pihak TikTok pun enggan memberikan komentar atas pernyataan Trump ini.

Sebelumnya, ByteDance selaku induk perusahaan TikTok telah mencari pembeli dan berupaya menyelesaikan kesepakatan pada pertengahan September ini. Hal ini ditujukan untuk mematuhi perintah Trump, mendivestasi aset TikTok.


Ketakutan akan Ancaman Keamanan Nasional

Fitur Tag Location di TikTok (Foto: TikTok)

TikTok dikenal sebagai platform video singkat tempat orang banyak menyalurkan kreativitasnya dalam bentuk tarian. TikTok pun cepat menjadi platform yang viral di kalangan remaja AS.

Namun, para pejabat AS menyatakan keprihatinan bahwa informasi para pengguna AS yang didapatkan oleh pihak aplikasi bakal diteruskan ke pemerintah Beijing.

TikTok berkali-kali menyebut, pihaknya tak akan memenuhi permintaan apapun untuk membagikan data penggunanya kepada pemerintah Tiongkok.

Sebelumnya, awal bulan ini Reuters melaporkan bahwa calon pembeli TikTok tengah mendiskusikan empat cara menyusun akuisisi TikTok dari ByteDance, termasuk membeli operasi aplikasi TikTok di AS tanpa membeli software utamanya.

"Saya yakin ada sejumlah backdoor yang dibangun ke dalam kode dan tentu saja, ByteDance tahu persis apa itu. Jadi perlu ada pemisahan yang bersih, jelas, dan total," kata Senator Republikan Josh Hawley tentang akuisisi ini.

(Dam/Ysl)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya