Update 14 September: Kasus COVID-19 Dunia 28,8 Juta, Infeksi di AS Tembus 6,5 Juta

Angka kasus infeksi positif Virus Corona di dunia telah mencapai 28,8 juta.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 14 Sep 2020, 09:58 WIB
Tim dokter melakukan pengecekan alat ventilator di ruang ICU RS Pertamina Jaya, Jakarta, Senin (6/4/2020). Secara keseluruhan RSPJ memiliki kapasitas 160 tempat tidur dengan 65 kamar isolasi dengan negative pressure untuk merawat pasien yang positif Corona. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Angka kasus positif Virus Corona COVID-19 di dunia kini telah mencapai 28.884.553 dan 922.212 kematian.

Berdasarkan data dari John Hopkins University, Senin (14/9/2020), hingga saat ini Amerika Serikat masih menjadi negara dengan angka kasus terbanyak yakni 6.519.121 dengan 194.041 kematian. 

Sementara itu, India berada di posisi selanjutnya dengan laporan 4.754.356 kasus positif dan 78.586 kematian. 

Mengutip CNN, India melaporkan lebih dari 94.000 kasus virus corona baru pada Minggu pagi, menjadikannya sebagai hari keempat berturut-turut di mana negara itu telah melihat lebih dari 90.000 kasus baru.

Menurut Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India, negara itu mencatat 94.551 kasus baru COVID-19 dan 1.114 kematian baru akibat virus tersebut.

Dari total kasus di India, 3.702.595 pasien sudah sembuh sedangkan 973.175 masih tertular akibat virus tersebut. 

Kemudian, disusul oleh Brasil dengan 4.330.455 kasus dan 131.625 kematian.

Saksikan Juga Video Ini:


Israel Lakukan Lockdown Jilid 2

Seribu kursi yang melambangkan jumlah kematian virus corona diletakkan di Rabin Square, Tel Aviv, Senin (7/9/2020). Israel melewati tonggak sejarah 1.000 kematian baru akibat COVID-19 akhir pekan ini setelah jumlah korban meningkat tiga kali lipat selama musim panas. (AP Photo/Sebastian Scheiner)

Menurut laporan CNN, Israel menyetujui penguncian umum kedua pada Minggu malam ketika kasus virus corona melonjak COVID-19 di seluruh negeri. Lockdown, yang diharapkan dimulai pada Jumat sore, akan membuat negara itu kembali ke banyak pembatasan ketat yang sama dari lockdown pertama pada bulan April. 

Sekolah, restoran (kecuali pengiriman), dan tempat hiburan semuanya akan ditutup, serta bisnis lainnya, untuk periode awal selama tiga minggu. Sektor publik akan beroperasi dengan tenaga kerja terbatas, sedangkan bisnis sektor swasta dapat beroperasi selama non-karyawan tidak memasuki ruang kerja. 

Masyarakat akan diminta untuk tinggal dalam jarak 500 meter dari rumah mereka. 

Layanan darurat, serta apotek dan toko makanan akan tetap buka. Pertemuan di luar ruangan juga dibatasi hingga 20 orang, sedangkan pertemuan di dalam ruangan dibatasi hingga sepuluh orang. 

Pembatasan akan dilonggarkan setelah Israel mencatat penurunan tajam dalam tingkat infeksi.

 


Ancaman Kelaparan Global Akibat Pandemi Corona COVID-19

Infografis Ancaman Kelaparan Global Akibat Pandemi Corona. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya