Doni Monardo: Selama Wabah Masih Ada di Satu Tempat, Tak Ada Negara yang Aman

Doni mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk berpikir bahwa dirinya sudah terpapar Covid-19 dan memungkinkan untuk menularkan virus tersebut kepada orang lain, termasuk kepada anggota keluarga.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 14 Sep 2020, 09:30 WIB
MUI meminta “fatwa” kepada Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo berhubung Munas MUI digelar dalam suasana pandemi saat audiensi virtual, Jumat (11/9/2020). (Tim Satgas Penanganan COVID-19)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta masyarakat tetap waspada terhadap penularan virus corona Covid-19. Kewaspadaan juga harus dilakukan di dalam rumah jika ada salah satu anggota keluarga yang kerap bepergian.

"Selama wabah ini masih ada di satu tempat atau negara, tidak ada negara lain yang akan aman. Makanya masalah mengatasi Covid-19 ini harus bersama-sama," ujar Doni dalam webinar, Minggu (13/9/2020).

Doni mengatakan, seseorang yang tidak pernah bepergian bukan berarti dia terbebas dari penularan Covid-19. Menurut dia, jika ada salah satu anggota keluarga yang mobilitasnya tinggi, maka ada kemungkinan akan menjadi carier Covid-19.

"Seseorang disiplin tidak menjamin dia tak akan tertular. Karena orang di sekitar dia, mungkin temen dekat, pengemudi, pembantu rumah tangganya, jadi kita satu sama lainnya harus mampu melindungi, mengingatkan dan juga membantu mengatasi persoalan yang ada," kata Doni.

Maka dari itu, Doni mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk berpikir bahwa dirinya sudah terpapar Covid-19 dan memungkinkan untuk menularkan virus tersebut kepada orang lain, termasuk kepada anggota keluarga.

"Semua orang harus berpikir dirinya bisa menjadi ancaman bagi orang lain. Oleh karenanya jaga jarak ini harus menjadi hal yang sangat utama. Kalau kita bisa jaga jarak minimal 1 meter, maka kita telah melindungi orang lain. Kita tidak tahu apakah kita positif atau tidak, kita tidak mungkin setiap hari melakukan PCR tes," kata Doni.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Patuhi Protokoler Kesehatan

Pegawai pulang kerja berjalan di trotoar Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa (12/5/2020). Pemerintah memberi kelonggaran bergerak bagi warga berusia di bawah 45 tahun untuk mengurangi angka pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi virus corona COVID-19. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Di dalam rumah, Doni menyarankan kepada salah satu anggota keluarga yang mobilitasnya tinggi agar patuh terhadap protokol kesehatan. Usai bepergian, Doni menyarankan untuk mebersihkan diri terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam rumah.

"Sekali lagi, di keluarga tetap harus meningkatkan kewaspadaan, tidak boleh lengah, mereka yang sering keluar-masuk rumah, bertemu orang di luar, harus mengikuti protokol kesehatan untuk mencuci tangan, membersihkan diri dulu. Lebih baik kita berpikir diri kita ini adalah orang yang bisa mengancam kepada siapa pun juga, apalagi orang-orang yang kita sayangi di rumah," ucap Doni.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya