Liputan6.com, Jakarta - PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) resmi menggandeng Shopee Indonesia untuk menghadirkan aneka produk makanan dan berbagai keperluan rumah tangga. Kerjasama ini merupakan salah satu upaya memperkuat strategi omni-channel MPPA di tengah situasi Covid-19.
“Pada hari ini kami dengan sangat senang sekali bisa mengumumkan suatu kolaborasi terbaru kami dengan nama yang sangat tidak asing bagi masyarakat atau konsumen di Indonesia. Yaitu Shopee Indonesia,” seru Director Public Affair MPPA, Danny Kojongian dalam video konferensi, Senin (14/9/2020).
Advertisement
MPPA melihat Shopee sebagai platform e-commerce terbesar di Indonesia. Melalui kerjasama ini, MPPA berharap dapat menjangkau lebih banyak konsumen utamanya dalam transaksi secara daring melalui Hypermart Official Store melalui Shopee.
“Kami melihat Shopee adalah marketplace operator yang terbesar dan terkemuka di Indonesia. ini merupakan suatu kehormatan bagi MPPA untuk bisa bekerja sama dengan Shopee. Dimana Hypermart Official Store itu akan tersedia di dalam marketplace daripada Shopee,” jelas Danny.
Mulai hari ini, Danny menyebutkan sudah tersedia 23 toko Hypermart aktif beroperasi di Shopee. Ke depannya, MPPA bersama Shopee Indonesia akan terus mengembangkan dan memperluas jaringan hypermart official store hingga lebih dari 100 toko sampai akhir 2020 nanti.
“Ke depan, tim kami dan juga tim shopee akan terus mengembangkan dan memperluas jaringan Hypermart Official Store akan semakin banyak lagi. Dimana target kami adalah tentunya untuk mencapai di atas 100 toko yang akan aktif beroperasi di dalam Shopee sampai dengan akhir tahun 2020,” kata Danny.
Rencananya, kerjasama ini akan diberlakukan secara nasional. “Jadi itu juga akan berlaku nggak cuma di Jabodetabek, tapi akan berlaku secara nasional,” pungkas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pengusaha Ritel Sebut Bansos Pemerintah Bantu Warga Lepas dari Kemiskinan
Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey, mengapresiasi pemberian stimulus dari pemerintah yang berbentuk bantuan sosial (bansos) selama wabah pandemi Covid-19.
Selain mendongkrak daya beli masyarakat, ia menilai bantuan tersebut juga berperan membuat warga Indonesia lepas dari bayang-bayang kemiskinan selama masa krisis saat ini.
"Pemerintah telah memberikan banyak stimulus, karena bakal banyak kemiskinan jika pemerintah tidak memberikan bantuan sosial (bansos)," kata Roy dalam sesi teleconference, Kamis (13/8/2020).
"Jadi kita tahu situasi saat ini. Kita mengapresiasi pemerintah yang sudah memberikan banyak stimulus kepada kami," dia menambahkan.
Lebih lanjut, Roy juga menyoroti para pelaku ritel tradisional yang wajib berinovasi untuk mempertahankan kegiatan usahanya. Salah satunya dengan cara memperbaiki pelayanan kepada customer dan tetap mengedepankan faktor kesehatan, seperti menyediakan spot delivery service di luar toko.
"Sebanyak 90 persen anggota Aprindo telah mengubah bisnisnya, termasuk omnichannel (model bisnis lintas channel), dan kita juga menyiapkan rencana untuk bangkit," terangnya.
Oleh karenanya, ia berkesimpulan, pelaku usaha dan pelanggan harus mau bersama-sama menjaga faktor kesehatan dan keamanan. Itu disebutnya menjadi kunci untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
"Kesehatan dan keamanan harus diimplementasikan dalam pola pikir kita. Ini penting, dan kedisiplinan pada semua level di lingkungan sosial kita. Ini penting untuk mencegah gelombang kedua pandemi ini," imbuh Roy.
Advertisement