Marak Peretasan, Begini Cara Lindungi Akun Sosmed Pakai Aplikasi 2FA

Tak hanya data, para pelaku juga bisa mengambil saldo kita di dompet elektronik ataupun membajak akun ojek online kita.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Sep 2020, 13:20 WIB
Pelanggan mengecek website tokopedia di Tangerang, Senin (4/5/2020). Tokopedia baru saja diserang hacker, yang mana menyebabkan data kredensial sekitar 91 juta akun pengguna dan 7 juta akun merchant bocor. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Di era digital seperti sekarang, seluruh data kita sangat rentan untuk dicuri atau diretas. Para pelaku melakukan pencurian atau peretasan data melalui akun media sosial, email, bahkan aplikasi percakapan.

Tak hanya data, para pelaku juga bisa mengambil saldo kita di dompet elektronik ataupun membajak akun ojek online kita.

Ada beberapa cara untuk melindungi data kita dari pembajakan, pencurian, atau peretasan. Salah satunya adalah verifikasi atau autenfikasi dua langkah (two-factor-authentication, 2FA) berbasis OTP via SMS.

Sebagai alternatif OTP berbasis SMS, kamu bisa mencoba aplikasi 2FA seperti Authy dan Google Authenticator. Kedua aplikasi itu juga sudah mendukung berbagai layanan populer seperti Facebook, Instagram, Twitter, Snapchat, Gmail, dan banyak layanan lainnya.

 

Menghubungkan aplikasi 2FA dengan akun media sosialSeperti disinggung di awal, aplikasi 2FA sudah mendukung berbagai layanan populer seperti Facebook, Instagram, Twitter, Snapchat, Gmail, dan banyak layanan lainnya. Di artikel kali ini kami akan menjelaskan bagaimana mengubungkan aplikasi 2FA dengan akun Twitter sebagai contoh.

Namun, sebelum memulai prosesnya, pastikan kamu telah memasang aplikasi 2FA dan di artikel ini kami menggunakan aplikasi Authy.

 


Cara kerja aplikasi 2FA

Ilustrasi aplikasi two-factor-authentication (2FA) Authy. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Authy dan aplikasi 2FA lainnya bekerja dengan cara menghasilkan Time-based One-Time Passcode (TOTP). Ini valid untuk beberapa detik saja dan harus segera dimasukkan ke layanan yang ingin pengguna akses. Ketika waktu habis, aplikasi 2FA akan menghasilkan TOTP baru.

Jadi, apabila seseorang mencoba mengakses aplikasi yang terhubung dengan aplikasi 2FA, dia harus memiliki akses ke kode TOTP yang hanya ada di aplikasi 2FA yang terpasang di perangkat milik pengguna.

Singkat kata, meski seseorang mampu melakukan SIM Card swapping, misalnya, itu sia-sia saja karena kunci untuk masuk ke akun yang menjadi target adalah TOTP.


Menghubungkan aplikasi 2FA dengan akun media sosial

Langkah pertama, klik ikon profil Twitter kamu, lalu pilih click Settings and privacy. Selanjutnya klik menu Account, lalu cari Login and Security, klik Security.

 

Menghubungkan aplikasi 2FA dengan akun media sosial. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Kemudian klik Two-factor-authentication dan pilih Authentication app. Kamu akan mendapati sebuah jendela muncul dengan QR Code.

Menghubungkan aplikasi 2FA dengan akun media sosial. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Pindai QR Code itu dengan aplikasi Authy. Jika pemindaian berhasil, Authy secara otomatis akan meminta kamu mengetikkan Account Name sebagai identitas akun apa yang telah kamu hubungkan.

Berikutnya klik Done dan kamu akan diminta memasukkan kode yang ditampilkan di aplikasi Authy. Penting diperhatikan, kode itu hanya valid untuk beberapa detik. Kamu akan melihat sisa waktu tersisa yang direpresentasikan oleh garis vertikal yang memendek.

Masukkan kode tersebut dan selesai, lalu akan muncul jendela pemberitahuan, yang berbunyi, "You're all set. Now you can use the mobile authentication app to get an authentication code any time you time log in to Twitter."

Menghubungkan aplikasi 2FA dengan akun media sosial. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Untuk memastikan, Sign out dari akun Twitter yang baru dihubungkan dengan aplikasi, lalu Sign in kembali dan kamu akan diminta untuk memasukkan kode dari Authy.

Disadur dari: Kanal Tekno Liputan6.com (penulis M. Wahyu Hidayat, editor Iskandar)


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya