Bekal Anak Hadapi Pandemi, Momami Luncurkan Hand Sanitizer Tanpa Alkohol

Bila tanpa alkohol, apa yang digunakan Momami sebagai bahan aktif dalam produk hand sanitizernya?

oleh Dinny Mutiah diperbarui 14 Sep 2020, 15:02 WIB
Ilustrasi Anak dan Orangtua Credit: pexels.com/Taryn

Liputan6.com, Jakarta - Banyak hal yang harus diadaptasi agar bisa beraktivitas di masa pandemi, khususnya terkait gaya hidup yang lebih higienis dan bersih. Beragam produk sanitasi dan disinfeksi pun bermunculan di pasaran untuk membantu konsumen sekaligus mencari keuntungan dari perubahan pola hidup tersebut. 

Dari deretan produk, hand sanitizer kini terbilang jadi benda wajib yang harus tersedia di mana pun berada. Meski cuci tangan pakai sabun masih lebih efektif, hand sanitizer bisa mensubtitusi fungsi itu saat tidak ada fasilitas cuci tangan yang memadai. Kandungan alkohol tinggi, sekitar 70 persen ke atas, dinilai mampu menghilangkan kuman yang menempel di tangan.

Namun, tidak demikian halnya dengan hand sanitizer terbaru yang diluncurkan Momami, brand lokal yang tergabung dalam Kanmo Group. Alih-alih menggunakan alkohol, Momami Shielding Sanitizer Spray memanfaatkan gabungan senyawa garam mineral untuk membunuh kuman.

Dalam rilis yang diterima Liputan6.com, beberapa waktu lalu, produsen menghilangkan alkohol dalam komposisi produknya lantaran menargetkan anak-anak sebagai penggunanya. Sebagai gantinya, terdapat acid salts compound yang merupakan senyawa gabungan garam mineral yang diklaim ampuh membunuh virus dan bakteri, serta pyridinium salts yang banyak digunakan untuk perawatan bayi baru lahir, mata, dan produk perawatan kulit.

"Banyak produk untuk mendukung protokol kesehatan baru dari pemerintah namun tidak baby friendly dan Momami memberikan solusi tersebut," kata Lina Paulina, Vice President Momami.

Produk juga tidak mengandung parfum dan zat berbahaya seperti klorin yang bisa menyebabkan iritasi dan alergi. Tanpa material tersebut, Momami menyebut hand sanitizer itu aman sekalipun kontak dengan makanan.

Terdapat emolient di dalamnya yang bisa membantu melembabkan kulit. Setidaknya setelah dipakai, tidak ada kesan kesat dan kering seperti yang biasa dirasakan seusai menggunakan hand sanitizer lain.

Meski begitu, sesuai petunjuk pada label, penggunaan hand sanitizer untuk anak-anak harus dalam pengawasan orang dewasa. Itu karena ada risiko bisa menyemprot ke mata dan menyebabkan masalah.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Masker Breathable hingga Disinfektan

Rangkaian produk disinfektan ramah anak yang diluncurkan Momami. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Sepaket dengan hand sanitizer, Momami juga meluncurkan tiga produk yang diklaim ramah bagi bayi dan anak. Masker termasuk di dalamnya. Berbahan kain neoprene atau scuba, masker tersebut dinilai membuat anak lebih leluasa bernapas.

"Kain neoprene ini berserat lebih tapi breathable. Masker Momami pakai bahan neoprene karena dipercaya bisa menyaring 99.9 persen partikel berukuran 0.1 mikrons," ujarnya.

Durasi maksimal pemakaian masker adalah empat jam, selanjutnya anak harus mengganti dengan masker yang bersih. Tak perlu khawatir boros lantaran masker tersebut bisa dicuci dan dipakai ulang. Sebagai pelengkap, tersedia pula face shield yang bisa melindungi dari droplets sekaligus menjaga tangan anak tidak menyentuh area wajah.

"Cotton fleece di bagian dahi dapat dilepas dan dicuci agar tetap selalu bersih dan ukuran headband dapat disesuaikan dengan ukuran kepala bayi," sambung dia lagi.

Melengkapi deretan bekal di masa pandemi, Momami mengeluarkan produk disinfektan semprot yang diklaim mampu membunuh 99,9 persen bakteri dan virus, sekaligus menghilangkan bau. Meski disebut aman bagi bayi sekalipun, bukan berarti tidak sepenuhnya berisiko. Bahan aktif yang digunakan tetaplah etanol 72,8 persen dan benzalkonium klorida 0,2 persen. Pada label juga tercantum agar disinfektan tersebut dijauhkan dari jangkauan anak-anak.  

Infografis Jangan Remehkan Cara Pakai Masker (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya