Setop Cuci Pakaian dengan Air Panas, Ini Alasannya

Banyak dari kita menggunakan air hangat untuk membersihkan pakaian dengan alasan cepat bersih.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 14 Sep 2020, 20:10 WIB
Ilustrasi mesin cuci. (dok. Erika Wittlieb/Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Saat Anda memasukan pakaian ke tempat cuci, mungkin secara refleks mengaktifkan siklus hangat. Semakin panas airnya, semakin bersih pakaiannya, bukan?

Namun, tidak begitu. Mencuci pakaian dengan air hangat tidak akan membuat semuanya jauh lebih bersih daripada dingin, dan yang terakhir lebih baik untuk lingkungan, dompet Anda, dan, dalam jangka panjang juga lemari pakaian Anda.

Meskipun air panas pernah menjadi pilihan terbaik untuk mencuci pakaian, selama dekade terakhir ini, sejumlah perusahaan telah mengembangkan teknologi deterjen baru yang dapat bekerja dengan baik di air dingin maupun di air hangat.

Deterjen bubuk biasanya masih membutuhkan air hangat untuk larut. Beberapa produsen mesin cuci juga mengeluarkan mesin yang sangat bergantung pada siklus air dingin.

Mencuci dengan air dingin juga lebih baik untuk pakaian Anda dalam beberapa cara. Beberapa jenis noda hanya akan hilang dengan air dingin.

Noda protein -- seperti darah dan keringat -- akan semakin mengeras jika Anda mencucinya dengan air hangat. Dan air hangat dapat menyebabkan pewarna luntur dan kain menyusut, sedangkan pakaian yang dicuci dengan air dingin akan tetap cerah dan menjaga ukuran serta bentuknya lebih lama.

Air dingin juga merupakan pilihan yang lebih hijau atau ramah lingkungan. 90 persen penuh energi yang dibutuhkan untuk menyalakan mesin cuci Anda digunakan untuk memanaskan air, menurut Energy Star.

Mencuci cucian Anda dengan air dingin dapat mencegah ratusan pon emisi karbon dioksida setiap tahun.

Dan saat Anda menghemat energi, Anda menghemat uang. Blogger keuangan Trent Hamm dari The Simple Dollar memperkirakan bahwa beralih ke pencucian air dingin dapat menghemat rata-rata keluarga lebih dari US$ 200 setahun.

Simak video pilihan berikut:


Seberapa Sering Bantal di Rumah Anda Harus Dibersihkan?

Ilustrasi bantal (Pixabay)

Selain menghindari mencuci pakaian dengan air panas, ada tip lain soal urusan rumah, yaitu membersihkan mencuci bantal. Normalnya, Anda harus memasukan bantal ke mesin cuci dua kali setahun, atau lebih sering jika Anda tinggal di iklim yang hangat dan lembab.

Melakukan hal itu tidak hanya akan mengurangi bau tidak sedap yang dihasilkan dari air liur berbulan-bulan di malam hari, tetapi juga akan membunuh tungau debu yang terkumpul di sana.

Tungau dan debu tumbuh subur di daerah tropis, itulah sebabnya seseorang di Florida harus mencuci bantal sekali setiap beberapa bulan atau sekali per musim, sedangkan seseorang di New Mexico tidak perlu terlalu sering melakukannya.

Sebelum Anda mengeluarkan sabun cuci, pastikan bantal Anda layak untuk dicuci. Bantal bulu angsa dan bulu lain bisa bertahan bertahun-tahun, tetapi serat sintetis tidak tahan lama.

Jika serat sintetis pada bantal Anda menggumpal atau rata, itu pertanda baik bahwa sudah waktunya untuk meninggalkannya ke bantal baru.

Untuk menguji ketahanan bantal Anda, apakah itu bulu angsa atau sintetis, Anda harus meletakkannya di atas permukaan yang keras, melipatnya menjadi dua, dan apabila mengeluarkan udara tandanya masih bagus. Jika tidak berati sudah jelek.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya