Yoshihide Suga Jadi Ketua Partai Penguasa di Jepang, Jalan Mulus Menuju Kursi PM

Yoshihide Suga terpilih menggantikan Shinzo Abe sebagai ketua Partai Demokrat Liberal di Jepang.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 14 Sep 2020, 14:53 WIB
Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga menunjukkan plakat nama era baru Kekaisaran Jepang, Reiwa, di Tokyo, Senin (1/4). Reiwa, menjadi nama era yang baru yang mengganti Era Heisei seiring persiapan pengunduran diri Kaisar Akihito pada 31 April mendatang. (AP/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Tokyo - Yoshihide Suga terpilih menjadi ketua partai penguasa di Jepang, yakni Partai Demokrat Liberal. Suga mengalahkan dua pesaingnya dalam pemilihan internal partai ini.

Dilaporkan Mainichi, Senin (14/9/2020), ada 394 anggota parlemen dari Partai Demokrat Liberal yang ikut pemilihan, serta 141 delegasi dari daerah. Hasilnya, Suga meraih 377 suara.

Kemenangan Yoshihide Suga jauh di atas dua pesaingnya, yakni mantan Menteri Pertahanan Shigeru Ishiba yang hanya mendapat 68 suara, dan mantan Menteri Luar Negeri Fumio Kishida yang mengantongi 89 suara.

Yoshihide Suga merupakan Ketua Sekretaris Kabinet pemerintah. Ia juga orang dekat Shinzo Abe.

Faksi terbesar di Partai Liberal Demokrat turut memberi dukungan pada Suga dengan total 98 suara.

Kemenangan Suga dalam pemilihan ini memuluskan jalannya untuk menjadi perdana menteri Jepang. Rencananya, pemilihan akan dilakukan oleh parlemen pada Rabu 16 September mendatang.

Bila Yoshihide Suga menjadi perdana menteri, maka ia hanya akan menjabat sampai tahun depan untuk menghabiskan sisa masa jabatan Shinzo Abe. Setelahnya, Jepang akan melaksanakan pemilu.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Donald Trump: Shinzo Abe PM Terhebat dalam Sejarah Jepang

PM Jepang Shinzo Abe jelang konferensi pers bersama Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih (7/6) (AFP PHOTO)

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut Shinzo Abe sebagai perdana menteri hebat dalam sejarah Jepang, kata juru bicara Gedung Putih pada Minggu, 30 Agustus 2020.

Hal ini disampaikan beberapa hari setelah   perdana menteri Jepang mengatakan dia mengundurkan diri karena alasan kesehatan, demikian dikutip dari laman Channel News Asia.

Donald Trump mengatakan kepada Shinzo Abe bahwa dia telah melakukan "pekerjaan yang fantastis" dan bahwa hubungan antara kedua negara mereka lebih kuat daripada sebelumnya, kata juru bicara Gedung Putih Judd Deere dalam sebuah pernyataan. 

"Presiden menyebut Perdana Menteri Abe sebagai perdana menteri terhebat dalam sejarah Jepang," kata Deere.

Di pihaknya, Abe mengatakan kepada Trump bahwa penguatan aliansi kedua negara akan tetap ada, bahkan setelah keputusan untuk mengundurkan diri, menurut juru bicara pemerintah Jepang.

Media lokal Jepang melaporkan pada Minggu 30 September, bahwa Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga akan mengikuti pencalonan untuk menggantikan Shinzo Abe sebagai perdana menteri.

Pencalonan itu pun terjadi di tengah persaingan yang kian memanas untuk menggantikan pemimpin terlama di Jepang itu.

Suga, yang sudah lama menjabat sebagai letnan untuk Shinzo Abe dalam peran pendukung utama, sebelumnya telah membantah bahwa ia memiliki minat pada jabatan tertinggi di Negeri Sakura itu.

Sementara itu, pemerintahan Suga akan memperpanjang stimulus fiskal dan moneter yang menentukan jabatan Shinzo Abe yang hampir delapan tahun.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya