Liputan6.com, Bandung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan keterisian rumah sakit masih terkendali, meski saat ini jumlah kasus COVID-19 mengalami peningkatan. Persentase keterisian rumah sakit di Jawa Barat berada di angka 44 persen.
Kata Ridwan, sebelumnya angka keterisian rumah sakit ini sempat naik turun, dan pernah di angka 30 persen.
Advertisement
Dia juga menyebut bahwa angka kesembuhan COVID-19 di Jabar masih di bawah angka ideal.
"Problem di Jabar itu saya sampaikan apa adanya, tingkat kesembuhannya kurang-kurang optimal. Masih di angka 53 persen, idealnya kami ingin di 70 persen. Nah, akibatnya, ini menyebabkan proporsi ini belum ideal tapi tingkat kematiannya sangat rendah, kita di 2.14 persen," ujar Ridwan dalam keterangan daring dari Puskesmas Garuda, Bandung, Senin, 14 September 2020.
Ridwan mengatakan soal keterisian rumah sakit ini nantinya secara teknik dilakukan pengalihan. Ridwan mencontohkan keterisian rumah sakit di Kota Depok lebih dari 60 persen, maka pasien itu akan dirujuk ke rumah sakit di daerah lain yang paling dekat dan masih mumpuni menampung pasien
Alasan Ridwan mencontohkan soal tersebut di Kota Depok, karena di daerah itu kondisinya hampir serupa dengan Jakarta. Keterisian rumah sakit di Kota Depok diakui oleh Ridwan sudah kritis.
"Makanya saya ke sana untuk mengecek dan mencari solusi terhadap proses ini. Karena Depok ini satu frekuensi sekali dengan Jakarta," sebut Ridwan.
Soal Isolasi Mandiri
Ridwan menjelaskan untuk kebijakan isolasi mandiri dilakukan di rumah sakit seperti diputuskan oleh Pemerintah Jakarta, maka di Jawa Barat akan diserahkan kepada kesiapan masing-masing pemerintah kabupaten dan kota setempat.
Proses isolasi mandiri di rumah atau di rumah sakit dianggap tidak berbeda. Terpenting ungkap Ridwan, orang yang mengisolasi mandiri tidak bepergian dan tidak menularkan kepada orang lain.
"Kalau di rumah ternyata terjamin, ya sudah seperti yang kita lakukan sekarang. Kalau tidak terjamin, ya kita tarik (ke rumah sakit). Tapi memang jika ke rumah sakit, fasilitasnya juga harus ada. Makanya sekarang masih dibahas khusus untuk apakah OTG ini, diambil ditarik ke fasilitas negara atau cukup masih di rumahnya. Belum ada kesimpulan tadi pagi," tutur Ridwan.
Berdasarkan data dari Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat (Pikobar) pada Senin, 14 September 2020 pukul 16.36 WIB, jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 sebanyak 14.591 orang. Pasien dalam ruang isolasi atau dalam perawatan 6.443 orang, selesai dilakukan isolasi atau sembuh 7.849 orang dan meninggal 299 orang.
Sementara itu kasus kontak erat sebanyak 44.824 orang, diantaranya 7.473 masih dikarantina. Kasus suspek 74.311 orang dan 1.944 orang masih diisolasi atau dalam perawatan. Sementara kasus probable sebanyak 1.108 orang, 129 orang diantaranya masih diisolasi atau dalam perawatan.
Advertisement